The Diary Game|| Senin 1 Februari 2021|| Catatan Harian Saya
Gambar pembuka:Mesjid inilah tempat biasa saya melaksanakan sholat berjamaah
Saya bukan anak Sultan. Oleh karena itu saya sadar saya tidak boleh bermalas-malasan. Setiap kali mendengar suara azan di Mesjid, ataupun di Menasah, saya segera bersiap untuk pergi ke Mesjid untuk menunaikan kewajiban saya sebagai umad Islam.
Menyebalkan sekali, hari ini saya hampir saja melewatkan sholat karena telat bangun. Ketika sadar dari tidur, saya lihat di luar sudah cerah, tapi saya ingat kata Ustadz, kita masih boleh sholat, dengan catatan tidak mengulur-ngulur waktu. Lalu saya buru-buru ke kamar mandi untuk berwudhuk. Setelah itu masuk ke kamar untuk sholat. Usai sholat subuh, saya pergi ke sawah untuk melihat perkembangan benih padi yang saya tabur sehari sebelumnya.
Benih biji saya di sawah
Karena baru kemarin benih padinya saya tabur, jadi belum terlihat hijau. Biasanya saat memasuki usia tabur 3 sampai 5 hari, benih padi baru mulai terlihat hijau. Tahun ini di desa saya sedikit terlambat turun ke sawah, ini sengaja kami lakukan supaya tidak tiba masa tanam bertepatan dengan bulan puasa. Untuk memastikan kalau benih padi saya baik-baik
saja, saya berjalan mengelilingi setiap area dan memeriksa apakah benih padinya di ganggu tikus, atau tidak. Ternyata tidak ada jejak tikus, dan setelah itu saya pulang dan pergi untuk bekerja.
Namun dalam perjalanan menuju tempat kerja, tiba-tiba saya merasa sudah bisa lagi menahan pipis. Lalu saya singgah ke Menasah untuk buang air kecil. Usai pipis, saya merasa sangat lega. Tak jauh dari toilet, saya menemukan buah pepaya segar di pohon.
Buah pepaya di pohon
Saya perhatikan buah pepaya ini segar-segar, saya sampai ngiler jadinya. Tapi saya tidak memetiknya, karena ketika saya tekan, ternyata buah pepayanya masih keras. Tadinya saya pikir sudah matang, karena saya lihat warna kulitnya sudah menguning. Ternyata warna kuning pada bagian kulit pepaya itu karena terkena sinar matahari yang berlebih. Sementara daging di dalamnya masih mentah, alias belum matang. Saya kembali melanjutkan pergi ke tempat kerja.
Aktifitas saya berlanjut hingga sore. Usai sholat ashar, saya pergi ke kios depan rumah untuk membeli plastik.
Aneka jenis jajanan di dalam toko
Di kios ini menjual berbagai kebutuhan, mulai dari peralatan rumah tangga, cemilan untuk anak, dan juga kebutuhan orang dewasa. Pokoknya komplit dah. Saya membeli plastik untuk adik saya, dia menggunakan plastik tersebut untuk membuat es batu. Setelah urusan selesai membeli. Kemudian sekitar jam setengah enam, saya pergi ke sawah untuk mengecek kondisi benih padi. Semua aman dan terkendali, tidak ada satu tikus pun yang menerobos masuk ke dalam merusak benih padi. Hari semakin senja, pemandangan disini mulai sedikit gelap.
Pemandangan di sawah saat sore
Saya lihat dari arah barat, sang surya akan segera terbenam. Saya menyempatkan mengambil gambar detik-detik matahari terbenam, buat saya pemandangan seperti ini sayang bila dilewatkan. Sekitar 30 menit setelahnya, azan magrib terdengar. Saya buru-buru pergi dari sini, dan pulang untuk bersiap pergi ke balai terdekat guna melaksanakan sholat magrib berjamaah.
Kegiatan saya masih berlanjut hingga malam. Usai sholat isya, saya keluar ke kedai kopi untuk bersantai sejenak. Sekitar jam 11 lewat 15 menit, saya beranjak dari kedai kopi, dan pulang untuk beristirahat.
Demikian catatan harian saya, terimakasih sudah membaca. Lain waktu disambung lagi.
Sukses untuk kita semua
Best Regards
Cerita Yang Sangat Menarik Untuk Hari Ini Bg @fackrurrazi, Mantap 👍
Terimakasih banyak kawan 😊