The Diary Game Season 3: Jumat 23 Juli, Merayakan Hari Anak Nasional di Lhokseumawe [50% steem.amal]

in Steem SEA3 years ago

Hello bro, jumpa lagi kita ya dalam edisi santai tanpa bantal, alias melek di warkop. Semoga kita semua dalam keadaan sehat selalu.

Seminggu ini kondisi kesehatan saya memang tidak menentu, jadi lebih banyak meng-isolasikan diri dirumah sambil berbenah mempersiapkan pekerjaan yang menumpuk selama masa karantina.

Hari ini sebenarnya masih suasana lebaran Ed-El Adha Mubarak, satu dua tiga empat tamu masih berkunjung, namun tidak semua sempat saya temui, ya karena memang tamunya juga bukan laki-laki, jadi urusan tamu diserahkan kepada yang empunya rumah bae. Lagi pula ini hari Jumat, jadi mungkin tamu pria memilih untuk tidak bertamu.

Bangun dalam kondisi kebingungan kerena sebenarnya masih kurang tidur, tapi bidadari kecil-kecil telah lebih dahulu menyerbu kamar dan memaksa untuk pergi jalan-jalan. Alhasil, kami sepakat hari ini setelah siang kami ke Lhokseumawe untuk menikmati liburan kecil.

Menunggu siang, mereka (anak-anak-red), tidak bisa juga diam imut patuh nurut dengan aturan tidak bermain kotor. Hujan gerimis agak menderas sebentar, kesempatan ini tidak disia-siakan sedikit juga. Mereka berlari riang gembira dalam pengawasan ketat sang Abi yang siap-siap dengan handuk dan perlengkapan mandi lainnya.

20210723_105149.jpg
Ahmadun memimpin dua kakaknya untuk bermain hujan di cucuran rumah neneknya

Sang pimpinan kelompok (Ahmadun) ternyata lebih kreatif dalam having fun bersama guyuran hujan, hanya butuh waktu sebentar saja mereka telah belepotan lumpur yang sengaja mereka balurkan ketubuh masing-masing. Alasannya jelas, biar lebih keren "katanya".

Berlarian di rintik gerimis yang sempat melebat, mereka memang benar-benar menikmati cuaca yang tidak menentu tanpa takut sedikitpun akan terserang flu. Namanya juga anak-anak yang masih gemar bermain tentu saja semua kondisi akan dimodifikasi menjadi permainan.

Cukup lama juga mereka bermain lumpur walau hujan telah berhenti, tidak ada sedikit jua keingian mereka untuk berhenti dari acara main lumpur.

20210723_105458.jpg
Mengawal mereka bermain yang pastinya akan ikut basah juga, apalagi moment foto bersama seperti ini

Sebelum jam makan siang yang diteriakkan oleh sang nenek mereka yang super duper sabar mananti mereka puas bermain, mereka sudah sukses membalurkan lumpur keseluruh tubuh. Ide ini pertama muncul dari sang wakil komandan yaitu Ayra. Idenya adalah luluran lumpur tanah liat yang ada di tumpukan tanah yang telah dibasahi hujan gerimis tadi. Lucu dan menggemaskan, tanpa ada sedikitpun larangan dari sang nenek, hanya pengawal mereka yang kena repet jika melarang meraka memuaskan keinginan yang jarang sekali mereka dapatkan.

20210723_110021.jpg
Ahmadun agak susah mempraktekkan model jari yang diperagakan oleh kedua kakaknya, jadi yaa apa aja yang bisa deh

Jalang jam 12 siang, saya bersiap ke mesjid untuk menunaikan Sholat Jumat dan permainan mereka harus dihentikan. Tidak sulit untuk mengajak mereka berhenti bermain. Hanya sedikit trik dengan mengingatkan mereka bahwa setelah tidur siang kami akan pegi ke Lhokseumawe. Mereka langsung berhenti bermain dan mandi dengan teratur sebelum makan dan istirahat siang.

20210723_114636.jpg
***Ahmad yang sudah lebih dulu kubersihkan dari lumpur, foto selfie dulu dengan Abiwa nya

Sepulang dari mesjid dan makan siang, sekitar jam 2.30 sore kami bersiap ke Lhokseumawe untuk liburan kecil ala anak kecil, minus Ahmad yang belum terbangun dan memang tidak bisa saya bawa serta tanpa pengawalan khusus. Berangkat dengan kendaraan roda 2, membawa dua anak kecil sekaligus agak repot, tapi bantuan segera datang dari sang kakak Attura yang menawarkan diri mengawal dua adiknya. Sebenarnya sih dia sendiri juga ingin ikutan liburan LOL.

Perjalanan memang agak melelahkan meski dengan kecepatan rendah, buktinya belum tiba di Lhokseumwe mereka sudah merasa haus di jalan. Kami berhenti sejenak di Alfat Kupi bayu untuk menikmati teh dingin dan istirahat sejenak.

20210723_160302.jpg
Rehat sejenak sebelum tiba di Lhokseumawe sambil menikmati es teh di Alfat Kupi bayu

Sekitar jam 16.15 sore kami melanjutkan perjalanan ke Lhokseumawe sebagai tujuan akhir. Anak-anak semakin bersamangat merayakan HARI ANAK NASIONAL pada tanggal 23 Juli 2021 ini. Setibanya di Lhokseumawe kami melaju santai dan melihat kiri kanan jalan sebagai tempat untuk singgah, Ayra paling pertama menunjuk gedung menjulang tinggi yang bertuliskan Suzuya. Saya segera membuat janji dengan pengawal tambahan siapa lagi jika bukan si dedek elang @firyfaiz dengan bang Khalis yang menurut Ayra adalah kawan main yang asik, terbukti setelah bertemu mereka yang memulia semua ide jalan-jalan sore ini.

20210723_164847.jpg
Menunggu bang Khalis dan kak @firyfaiz, sambil melihat Suzuya yang bagi saya sendiri ini adalah pertama sekali masuk gedung ini

Setelah diskusi sebentar tentang tujuan selanjutnya, kami keliling gedung kecil yang ramai, saya sengaja menghindari tempat ramai dengan mengajak mereka untuk keluar mencari tempat yang lebih lapang dan aman dari Kopit :(. Tapi di Lhokseumawe Kopitnya keluar jam 10 malam kok mas bro.

Bukan gak percaya, tapi kami juga waspada dengan resiko apalagi membawa 4 bocah yang daya tahan tubuhnya masih rendah. Langkah amannya ya menghindar dari kerumunan orang banyak, lagi pula saya sendiri kurang menyukai keramaian yang semisal itu.

Kami akhirnya bergerak ke tepi pantai yang dekat dengan Coffee Time, karena rencananya meninggalkan mereka di pantai dan menikmati segelas kopi sambil melihat notifikasi di WA yang kebanyak adalah masalah pekerjaan yang harus segera dilanjutkan.

20210723_173238.jpg
Ahya duduk dekat @firyfaiz sementara Ayra memilih dekat dengan konco seidenya yaitu bang Khalis, sementara ka Attura tidak mau jauh dari Abi nya

Kami menghabiskan waktu sore di tepi pantai KP 3 Lhokseumawe sambil menunggu waktu magrib tiba. Masih ada agenda lainnya yaitu main mobil-mobilan remote control yang sedari tadi dipantau terus oleh Ayra dan Ahya. Ternyata mereka tidak ingin diajak pulang sebelum puas bermain mobil-mobilan tersebut.

Selesai sholat magrib di Mesjid Al-atqa Pusong Baru, kami melanjutkan acara liburan dengan mengunjungi tempat permainan mobil-mobilan yang sedari tadi di pantau oleh dua preman kecil ini. Mereka langsung menaiki mobil pilihan masing-masing tanpa tau jika itu berbayar. Yang penting mobilnya jalan, gak mau tau yang lain. Untuk Ayra, mobilnya dipilih yang memakai remote, tapi dia sendiri lebih memilih mengoperasikan sendiri secara manual dan sudah pasti mengganggu pengguna lain karena tertabrak berulang kali. Bang Khalis mengambil remote dan mengendalikan laju mobil mainan itu dengan aman, karena mampu merayu Ayra untuk main bareng bang Khalis

20210723_193937.jpg
Ahya dan Ayra yang dibantu bang Khalis sedang mengemudikan mobil mainan di tempat permainan

Akhirnya jam 21.00, baru kami bergerak pulang kembali ke Panton Labu setelah puas mengecewakan sang pemilik tempat permainan dengan tidak melanjutkan kontrak (sewa) mobil mainan itu. Sudah larut dan anak-anak juga mulai lelah berjalan keliling-keliling seharian ini.

Sekian acara kami merayakan Hari Anak Nasional, jangan lupa jaga kesehatan dan tetap bahagia ya sahabat sekalian

Salam

El-Nailul

Sort:  

Nyan bereh.

 3 years ago 

good father....moga semuanya sehat-sehat kakanda @el-nailul. salam hangat by me.

bahagia hate teuh

Anak-anak yang baik penerus masa depan

Coin Marketplace

STEEM 0.16
TRX 0.13
JST 0.027
BTC 58470.49
ETH 2617.16
USDT 1.00
SBD 2.39