The Diary Game Season 3 (Better Life): 3 November 2020
Hello, jumpa kembali kawan-kawan semua dalam diary game hari ketiga bulan November ini, saya tidak bisa terlalu aktif membuat postingan kerena kondisi kesehatan saya yang menurun drastis seiring meningkatnya kesibukan perjalanan antar daerah yang menguras stamina. Semoga kawan semua dalam keadaan sehat dan jangan lupa terus menjaga kesehatan dalam kondisi cuaca yang tidak menentu.
Pagi menjelang, rasa lelah belum lagi sirna dari kegiatan kamaren berkeliling dari Kabupaten Pidie hingga kembali ke Aceh Utara. Kegiatan hari ini memang tidak terlalu padat, tapi tetap akan menguras stamina karena harus kelapangan untuk memastikan semua kegiatan berjalan sebagaimana direncanakan.
Selesai ritual rumahan yang memang bisa ditebak tidak akan serepot dara manis yang harus memperhatikan diri dari ujung rambut sampai ujung kaki. Saya hanya memperhatikan ujung hidung yang memang tak mancung. Sikat gigi yang tidak sampai 2 menit serta sisir rambut dengan lima jemari. Akhirnya starter kendaraan operasional untuk menuju tempat tugas yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumah, karena hari ini saya lebih fokus ke sekolah SMP Negeeri 3 Jambo Aye. Saya harus memeriksa dan mengukur panjang galian yang sedang digali di untuk jaringan pipa air bersih nantinya.
Jam 9.00 saya sudah tiba di lokasi kerja dan langsung menjumpai kepala sekolah untuk berdiskusi dan berkoordinasi tentang tata letak westafel yang rencananya akan kami sumbangkan untuk sekolah ini guna menunjuang kesehatan lingkungan sekolah.
Setelah semua hal yang perlu saya bicarakan selessai, sayapun keluar dari ruangan kepala sekolah untuk melakukan dokumentasi dan pengukuran. Beruntung ada salah seorang guru yang membantu saya mengukur panjang galian pipa, sehingga memudahkan saya dalam pengukuran.
Lubang galian pipa yang dimulai dari sumur bor sampai ke titik-titik rencana penempatan westafel
Penggalian jaringan air ini bertujuan untuk menanam pipa aliran air bersih dari sumur bor yang kami buat beberapa minggu lalu, juga untuk mengalirkan air buangan dari westafel nantinya.
Salah seorang tenaga ahli yang sedang membuat galian seperti yang direncanakan
Setelah selesai melakukan pengukuran di sekolah, saya pamit ke pihak sekolah dan melanjutkan kerja di sebuah warung kopi di seputara panton labu. Saya mesti menyiapkan perencanaan pipa dan memasukkan po ke supplier untuk mulai memesan barang-barang yang saya butuhkan untuk jaringan air bersih.
Jam 12.30, saya mulai merasa tidak enak badan, mulai terasa penat dan nyeri tulang belakang, ini sinyal yang dikirim oleh sistem pertahanan tubuh yang mulai melemah. Obat paling baik adalah istirahat yang cukup. Saya memutuskan untuk pulang ke rumah.
Saya membayar segelas kopi plus kopi milik seorang teman yang bergabung dengan saya sejenak tadi disela-sela saya membuat laporan dan sket hasil pengukuran.
Setibanya saya dirumah, saya makan siang dan sholat zuhur. Saya merencanakan untuk istirahat, akan tetapi telpon seluler saya berdering dengan irama yang sangat tidak enak didengar karena bagi saya yang terdengar adalah teriakan panggilan tugas yang buru. Saya menjawab telepon dari Apa Nu yang kesulitan melihat gambar design tower air yang akan dia buat. Tower air ini agak sedikit berbeda dengan dua tower yang pernah dibuat sebelumnya.
Saya janji dengan beliau untuk datang nanti sekitar jam 14 sore ke rumahnya. Dan saya melanjutkan istirahat sejenak setelah minum 2 sendok madu campur beepolen kelulut dengan setengah gelas air hangat. Setelah berbaring sekitar setengah jam, badan saya menjadi lebih segar.
Sesuai dengan janji saya ke Apa Nu, jam 14.00 siang bergerak ke Matang Sijueuk Barat. Walau hanya ditempuh dalam waktu 30 menit tapi rasanya terlalu lama, karena cuaca yang panas dan badan yang tidak fit untuk aktifitas seperti ini. Tiba ditempat Apa Nu, saya melihat beliau sudah sibuk dengan aktifitas keseharian dia. Sebagai tukang las profesional banyak juga order masuk selain membuat tower air. Saat itu Apa Nu sedang melakukan pengelasan kenalpot sebuah sepeda motor milik masyarakat. Saya hanya memperhatikan kesibukan beliau sampai selesai.
Apa Nu sedan sibuk dengan kenalpon sepeda motor masyarakat setempat yang meminta tolong kepadanya untuk diperbaiki
Selesai mengelas kenalpot sepeda motor, Apa Nu aku ajak ke warung kopi depan rumahnya untuk mendiskusikan gambar design tower yang akan dibuatnya. Tower ini akan kami bawa ke Samalanga untuk program bantuan jaringan air bersih kepada masyarakat Keude Aceh dan Pante Rheng.
Selesai membahas masalah gambar dan desaign tower Apa Nu tidak mau membuang waktu lagi dan melanjutkan pekerjaannya untuk menyeselesaikan tower yang sedang dikerjakannya. Tidak banyak perbedaan antara tower yang sedang dikerjakan sekarang dengan yang sudah dia kerjakan sebelumnya, hanya ukuran dudukannya saja yang berbeda.
Besi plat dan besi siku yang sudah di poleh anti karat, karena cuaca yang tidak menentu sebaiknya memang besi segera dicat untuk menghindari karatan yang lebih parah
Jam dilayar hp android saya sudah menunjukkan angka 16.30, dan saya pamit kembali ke rumah setelah membicarakan rencana yang akan kami laksanakan besok pagi. Saya menjelaskan kepadanya jika saya berhalangan beliau bisa melanjutkan kerjanya dengan berpedoman kepada gambar yang sudah ada.
Jam 17.05 saya tiba di Panton Labu, beruntung saya melihat notif di WA sehingga saya tau ada kawan yang sedang menunggu di warung kopi tempat biasa saya nongkrong. Ada beberapa hal yang dia ingin tanyakan kepada saya menyangkut rencana ekspedisi penelitian yang sedang saya garap bersama teman-teman dari Aceh Tracker dan bekerja sama dengan peneliti dari Bristol University di England.
Menjelang magrib kawan saya yang tidak bersedia di foto itupun pamit, sementara saya melanjutkan sedikit pekerjaan setelah melaksanakan sholat magrib di warung koi tempat biasa saya nongkrong ini, hingga melawati jam 20.00
Pengunjung masih sepi setelah warung kopi buka kembali. Jam segini memang biasanya belum ramai pengunjung apalagi cuaca diluar sedikit gerimis
Saya membereskan perlengkapan kerja dan beranjak pulang karena bada mulai terasa tidak nyaman pertanda kesehatan tubuh saya mulai terganggu.
20.45 saya tiba di rumah, langsung bersiap untuk mengikuti pengajian rutin malam Rabu dengan kondisi memakai jaket tebal.
Demikian kegiatan saya 3 November 2020. Sampai jumpa dalam diary game berikutnya. Terimakasih kepada semua kawan-kawan yang telah membaca dan mensupport saya. Semoga kekompakan dan persaudaraan terus terjaga. Salam kompak selalu steem sea
Best Regards
El-nailul
Share to Twitter
https://twitter.com/ElNailul1/status/1325835373398822915?s=19
Anda perlu beristirahat serta minum suplemen untuk menjaga tubuh anda agar tetap fit, untuk apa anda punya biopolen kelulud, kalau hanya untuk komersial, tetapi anda sendiri tidak menikmatinya.
#onepersent
#indonesia
Thank you for taking part in The Diary Game on Steem.
And thank you for setting your post to 100% Powerup.
Keep following @steemitblog for the latest updates.
The Steemit Team
Postingan ini telah dihargai oleh @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info tentang Steemit dan kontes.
Anroja
Bang apa nu keren sekali, kayak mau nyelam 😁🙏
Saya sangat tertarik dengan Caffe itu bang @el-nailul, suasananya terlihat sangat nyaman.
#onepercent
#indonesia
Thank you for taking part in The Diary Game on Steem.
And thank you for setting your post to 100% Powerup.
Keep following @steemitblog for the latest updates.
The Steemit Team
Hope you feel better and are fully recovered soon.
Thank you very much for your concern @steemcurator01, I really appreciate your encouraging comment. It prove to me that steemit has brought a huge change in friendship and a deeper connection between us
Regards