My Traditional Wears “Kerawang Gayo”

Hallo Steemian’s

Apa kabar sahabatku dimanapun saat ini berada, semoga cinta dan kasih sayangNYA selalu tercurahkan bagi kita semua. Selalu tersenyum dan semangatkan diri agar langkah terasa ringan dalam menyambut hari yang telah di anugerahkan kepada kita.

Saat ini Steemit Engagement Challenge telah memasuki Season 5 Minggu ke-1. Tentu saja aku @dederanggayoni ingin sekali ikut meramaikan kontes yang diselenggarakan oleh Komunitas Hot News dengan tema “My Traditional Wears” yang sangat menarik ini.

Negara tercintaku Indonesia terdiri berbagai pulau di nusantara yang memiliki berbagai suku bangsa yang beragam. Salah satunya adalah suku Gayo yang berada di Aceh, tepatnya di Aceh Tengah.

Setiap daerah pastinya memiliki adat istiadat serta kebudayaan tradisionalnya masing-masing. Tak terkecuali dengan pakaian adatnya yang memiliki ciri khas daerahnya. Di kontes yang hebat ini aku ingin menampilkan pakaian tradisional dari daerah Aceh Tengah yang beribukota Takengon, yang kebetulan ibuku memang berasal dari Suku Gayo.

Nama pakaian adat tradisional Aceh Tengah ini adalah “Kerawang Gayo” atau Upuh Ulen-ulen. Pakaian adat ini merupakan busana yang biasa digunakan oleh masyarakat Suku Gayo pada acara-acara tertentu seperti pada acara Resepsi Pernikahan. Pada pasangan pengantin suku Gayo ini masing-masing mengenakan “Kerawang Gayo” atau Upuh Ulen-Ulen.

Pakaian pengantin pria disebut dengan pakaian Aman mayak. Pakaian Ini terdiri dari baju lengan panjang dan celana panjang berwarna dasar hitam yang dihiasi oleh sulaman benang yang bermotif khas Gayo berwarna merah, orange, putih dan hijau. Kemudian Dililitkan kain “Kerawang Gayo” atau Upuh Ulen-Ulen sebatas pinggang hingga bagian lutut. Dan pengantin pria juga memakai penutup kepala yang berbentuk kerucut dengan motif Gayo dan dihiasi oleh kalung.

Untuk pengantin wanitanya disebut dengan pakaian Inen mayak yang terdiri dari baju hitam lengan panjang dengan sulaman motif Gayo berwarna sama seperti pengantin prianya. Kemudian pengantin wanita mengenakan kain dan selendang “Kerawang Gayo” atau Upuh Ulen-ulen. Untuk bagian kepala dihiasi oleh sunting dan kalung yang menawan.kita bisa menyaksikan keindahan pakaian adat Gayo ini pada saat pesta pernikahan keluarga saya seperti dibawah ini.

Pakaian pengantin Suku Gayo

“Kerawang Gayo” tidak hanya dikenakan bagi pengantin saja namun para orang tua dan keluarga kedua mempelai juga mengenakannya. Selain itu sesuai dengan perkembangan zaman para pejabat daerah setempat juga memakainya disaat menerima tamu kehormatan dari luar daerah. Selain itu “Kerawang Gayo” juga dikenakan bagi para penari dan dipakai pada kemeriahan pesta karnaval.

Pakaian tradisional Gayo juga ikut memeriahkan pesta karnaval

Harga satu kain “Kerawang Gayo” sekitar Rp.500.000 ribu atau setara dengan 143,5 STEEM. Untuk harga sepasang pakaian pengantin adat Gayo berkisar Rp.5.000.000 juta atau setara dengan 1434,8 STEEM.

Kain Kerawang terbuat dari kain hitam yang tebal dan kemudian di sulam dengan benang yang berwarna-warni dengan motif khas Gayo. Bahan kain yang tebal membuat “Kerawang Gayo” ini kuat tidak gampang robek dan awet.

Kerawang Gayo ini selain disulam dengan menggunakan tangan langsung ada juga yang dibordir dengan menggunakan mesin jahit atau mesin bordir. Beberapa motif seperti motif pucuk rebung, awan berarak, jalinan tali, mata itik dan lain-lain.

Salah satu Kerawang Gayo yang ibuku miliki

Bagiku menggunakan pakaian tradisional di tempat ataupun di daerah lain selain daerah asalnya tidak ada masalah. Karena dengan begitu kita dapat memperkenalkan ciri khas dari daerah kita sendiri kepada orang lain ataupun daerah lain. Namun harus disesuaikan penggunanya dengan acara dan situasinya.

Salah satu ajang pertukaran seni dan budaya bagi para pelajar juga sering menggunakan pakaian tradisional. Tujuannya salah satunya ingin memperkenalkan budaya dan adat istiadat bangsa kita, salah satunya dengan memperkenalkan pakaian tradisionalnya.

Ibuku dan aku sendiri juga pernah menggunakan “Kerawang Gayo” pakaian tradisional Aceh Tengah ini di salah satu acara pesta perkawinan keponakanku yang berlangsung di daerah luar Aceh sebagai penerima tamu.Dengan begitu secara tidak langsung aku dapat mengenalkan pakaian adat di daerahku.

Ketika memakai Kerawang Gayo milik ibuku

Baju tradisional adat Gayo dari Aceh Tengah, memiliki kemiripan dengan baju adat Batak Toba dari daerah Sumatera Utara. Bila di daerah Aceh Tengah yang beribukota Takengon kain tradisionalnya disebut dengan “Kerawang Gayo” maka di daerah Batak Kain tradisionalnya disebut dengan “Ulos”

Untuk corak ataupun motif dari “Kerawang Gayo” memiliki kemiripan seperti pakaian tradisional dari daerah Afrika Tengah. Dari segi warna juga memiliki kemiripan yang menggunakan warna terang seperti merah, kuning, putih dan hijau dengan warna dasar hitam.

Demikianlah partisipasiku di Steemit Engagement Challenge di Season 5 Minggu Ke-1 dengan tajuk My Tradisional Wears. Senang bisa berbagi pengalaman dan informasi disini bersama para Steemian’sku yang hebat.

Pada kesempatan ini aku juga ingin mengajak Steemian’s yang aktif untuk meramaikan kontes ini bersamaku @asiahaiss @chant @wengayo @zainalbakri @muthmainnah

Terima kasih kepada sahabatku yang telah meluangkan waktunya untuk mampir dan memberikan komentar baiknya dipostinganku ini. Sukses buat kita semua dan sampai jumpa💝💝

Salam Hangat
@dederanggayoni