The Diary Game Minggu, 16 Juni 2024 : Membeli Kipas angin di hari Megang

Membeli kipas

Sahabat Steemit di manapun Anda berada Semoga selalu dalam keadaan sehat dan baik-baik saja. Pada kesempatan ini aku ingin membagikan tulisan tentang cerita harianku pada minggu lalu yaitu adalah hari megang sebelum menyambut hari raya Idul Adha. Sejak dari pagi hari aku sudah disibukkan dengan aktivitas di rumah.

Sekitar jam 09.30 pagi WIB saya menghubungi saudara @walictd untuk menemaniku membeli kipas angin. Uang sudah di kirim oleh Paman sejak 2 hari yang lalu khusus untuk membeli kipas angin di rumah mami karena cuaca akhir-akhir ini sangat panas. Saya yang tinggal di rumah mami harus segara mengambil tindakan untuk segara membeli kipas karena besoknya sudah hari raya Idul adha.

Di rumah, saya langsung siap-siap menggunakan pakaian sambil menunggu bang Mudawai tiba ke sini. Rencana kami sekarang ingin berkunjung ke salah satu toko elektronik yang ada di simpang empat Krueng geukuh. Di sana juga salah satu tempat kerjanya bang mudawali dulu sebelum masuk kuliah katanya. Jadi pembelian kami lebih nyaman karena sudah kenal dengan pemilik toko tersebut.

Singkat cerita setelah menempuh perjalanan tidak jauh dari rumah kami pun sudah tiba di tempat. Awalnya rencanaku ingin membeli kipas merek maspion, lalu setelah masuk dan melihat barang-barang nya ternyata aku lebih tertarik dengan merek Arasyi dan kualitasnya juga lumayan bagus. Saya membeli satu model tempel di dinding agar tidak di geser geser dan tetap berada di kamar selalu. Karena ini khusus kipas yang ingin saya letakkan di kamar. Harganya lumayan mahal mencapai 450.000 ribu rupiah. Kami juga meminta kurang lagi dan akhirnya harga menjadi lebih rendah sedikit yaitu 430.000 atau setara dengan 135 steem.
Periksa dulu

Setelah barang di ambil sebelum membawa pulang di periksa terlebih dahulu untuk mengetahui terdapat cacat atau tidak dan tes untuk nyalakan. Akhirnya aman, lalu setelah melakukan pembayaran barulah kami pamit membawa pulang. Tiba di rumah aku langsung mengeluarkan dan mengecek kembali untuk dapat memasang segera ke dalam kamar. Untuk memasangnya harus menggunakan mesin bor, saya pergi ke rumah Pakwa Mina untuk meminta pinjam bor. Rumah Pakwa tak jauh letaknya dan hanya memakan waktu beberapa menit di jalan. Dalam waktu singkat tibalah aku di sana dan meminta pinjam bor sama pakwa. Namun sayangnya mesin bor belum di bawa pulang dalam pabrik, beliau menyimpannya di sana kemarin. Lalu aku pun pamit untuk kembali pulang, kata pakwa beliau akan membawa pulang nanti sore.

Sebenarnya hari ini aku juga ingin pangkas rambut, rasanya sudah mulai panjang dan tak nyaman. Aku ingin pangkas sama saudara @walictd habis dhuhur, tapi ibuku juga menyuruh cuci motor yang sudah amat kotor sedangkan besok sudah lebaran.

Lalu aku menunda pangkas rambut karena harus mencuci sepeda motor dulu. Mungkin nanti sore kalau sempat aku akan menghubungkan bang Mudawli kembali untuk pangkas rambut di rumahnya. Habis sholat Dhuhur aku langsung berangkat Doorsmeer, di sini juga merupakan tempat saya bekerja dulu masa-masa bersekolah, jadi saya sering menghabiskan waktu di sini untuk bekerja. Setelah mencuci motor gratis, toke minta tolong untuk cuci satu motor orang lain yang sudah lama di bawa, tapi tidak ada yang cuci karena semua rekan kerja sudah sibuk mencuci mobil. Lalu saya pun terpaksa tetap harus mencucinya satu. Engkos cuci di berikan 10.000 rupiah. Usai di doorsmeer aku membawa pulang sepeda motorku ke rumah yang sudah selesai.
Selesai cuci

Suasana mulai sore sudah berada di jam 16:30 sore. Aku menghubungi bang walictd ingin pangkas rambut. Setelah menerima pesan aku di utuskan untuk segera pergi ke rumahnya kebetulan ia sedang pangkas rambut Maimun.

Tak lama kemudian saya menempuh perjalanan menuju rumah bang walictd dengan motor. Sampai di sana beliau masih memangkas rambut maimun yang hampir selesai. Saya duduk di pondok sambil ngobrol-ngobrol dan menunggu maimun selesai barulah giliranku.
Foto Maimun sedang di pangkas

Selesai pangkas suasana sudah larut sore sekitar jam 17:40. Saya pamit sama bang mudawali untuk balik ke rumah. Saya juga sedikit buru-buru karena sudah berjanji sama tetangga bang Heri untuk mencuci motornya.
Tiba di rumah membuka handphone lagi, aku menerima telpon dari bang heri. Aku langsung ke rumahnya mengambil motor dan membawa ke doorsmeer. Selesai mencucinya hingga bersih dan suasana hampir magrib saya langsung membawa pulang motor ke rumah.

Di malam hari aku pergi ke st coffee nongkrong bareng temen-temen di sana, yaitu bang Mudawali, Waliyul dan Nanda. Kami menikmati kopi bersama sambil mabar hingga larut malam.
Nongkrong bersama temen-temen

Itulah tulisan yang dapat saya bagikan dalam postingan kali ini. Terimakasih buat temen-temen semua yang sudah berkunjung di postingan saya. Salam @cymolan