Hidup Sederhana dan Asyik-asyik saja👍
Bocah Bandel satu ini terlalu keren untuk diabaikan😍
Salam sTEeMiANs
Eehh.. HF21-nya sudah mulai yaa? Sudah boleh pasang-pasang bendera di postingan orang tanpa ngabisin VP yaa? Tapiii... ngapain juga nge-flag atawa downvote postingan orang, tinggal mute atau unfollow aja udah... sesederhana itu aja kalau nggak suka, iyeesss kan😉
Sebagai Ibu Rumah Tangga murni plus sedikit sisa-sisa kejayaan masa lalu dalam dunia persilatan lidah alias berdebat😊 Saya jarang menggunakan ilmu berdebat itu dengan orang lain kecuali suami saja😊 yaa nggak asyik laahh.. berdebat sama Kang Jawir, penjual sayur keliling soal gimana caranya supaya harga cabe nggak naik, sementara musim kemarau panjang akibat El Nino (ini bocah kenapa pake keluyuran keliling dunia tiap tahun yaa😯 apa nggak kesian sama ortunya😆)
Masak ala kadar yang penting enak itu asyik😉
Duluuu...duluuu banget😁 lebay dikit, waktu masih gadis belum kawin yee, masih nyari duit sendiri bermodalkan keahlian bersilat lidah itu, memasak adalah sebuah pekerjaan yang paling dihindari meskipun segala ilmunya sudah banyak terserap dari kebiasaan nolong Mamak masak dari kecil.
Setelah nikah dan tinggal berdua saja sebelum hijrah ke Pondok Mertua Indah😊 lebih sering makan di luar daripada masak sendiri. Tetapi begitu pensiun dan nggak sanggup makan hasil masakan orang, mulai dah segala ilmu perdapuran diterapkan😊
Alhamdulillah, pelanggan yang cuma 2 orang ini, jarang banget ngeluh meskipun sesederhana apapun hasil masakannya😊 mau protes, ntar nggak masak, balik lagi langganan warteg.. mana tahaaan😂. Awal-awalnya siy, nggak mau pamer kalau masak itu sama mudahnya seperti main game. Tapi lama-lama pada ketagihan dan makin mahir menerima apapun hasil masakan Saya😆. Sempat tuuh.. Mertua protes, tekanan darahnya turun drastis gegara kurang garam terus masakannya😁 asyeemm.. baru tahu kalau orang sepuh yang punya hypertensi itu nggak boleh kurang dari 140😐
ini bukti bahwa meski jauh di mata, Aceh selalu dekat di hati😊
Saya senang dan asyik-asyik aja meskipun nggak bisa pulang kampung tiap tahun seperti orang-orang😊 selain nggak punya uang lebih buat pulkam yaa ndak tega ninggalin Mertua yang tahun depan usianya 81 tahun. Memang siy, selain suami saya, anak2nya yang lain tinggalnya dekat juga. Tapi mereka kan punya keluarga san kesibukan masing-masing. Salah satu alasan Saya Pensiun dari segala aktifitas non-domestic adalah Beliau. Meskipun bukan orang tua kandung, bukankah ortu suami juga ortu kita☺
Kita tuh sudah cukup senang bisa makan 2 kali sehari (sarapan lewat karena bangunnya telat terus 😂), nggak punya hutang karena keinginan dan kebutuhan kita juga nggak banyak. Ada warung kecil di samping rumah yg kita kelola bersama buat sekedar menuhi uang belanja dan uang rokok😁
Soal rokok niyh😀 kita bertiga rokoknya sama, Djarum Super. 20 bungkus itu paling tahan 3 hari, selain dijual ya diabisin sendiri😁 sederhana saja siy... cuma rokok bukan narkoba.
Nggak sering jalan-jalan diakhir pekan, nggak suka nongkrong di Mall atau Cafè, sukanya cuma nonton siaran langsung sepak bola, tinju dan bulu tangkis😆 nggak dilarang juga kalau mau pergi jalan2 bareng teman siy. Yang penting, makanan tersedia!
Bangun telat, main game mulu juga nggak masalah. Nggak ada banyak aturan yang penting tetap shalat😊 yaa sesederhana itu hari-hari kami lalui bersama. Kalau ada undangan dari saudara2, kita pergi bareng setelah diskusi soal waktu pergi dan pulangnya.
hiburan tambahannya ya ini😊 main game dan dapat kartu yang kalau ditotal nilainya $5
Lumayan lahh daripada nggak dapat sama sekali😆 meskipun nggak tahu juga sampai kapan ini kartu mau disimpan nggak dijualin😅.
Biar kata tinggal dekat denfan ibu kota di mana segala bentuk keramaian dan kemeriahan hiburan dunia yang gemerlap tersedia, ternyata Saya memilih asyik-asyik di rumah terutama dapur dan di Steemit terutama Steemmonsters. Mau gimana lagi? Gitu aja senang kok.