Bank dan mata uang kripto tidak selalu menjadi teman terbaik, meskipun yang pertama mulai melonggarkan sedikit. Dalam perkembangan terbaru, Global Head Digital HSBC mengatakan pada 19 Juli 2018, bahwa kelas berat keuangan menggunakan pendekatan "hati-hati" terhadap mata uang kripto karena sifat aset digital yang super mudah berubah.

Tokenisasi lebih baik dari Spekulasi

Dalam wawancara dengan Forbes, mantan Direktur Pelaksana LexisNexis yang sekarang bertanggung jawab atas strategi digital HSBC untuk kedua departemen ritel dan manajemen aset menegaskan bahwa bank sangat waspada terhadap mata uang digital seperti bitcoin karena sifatnya yang tidak dapat diprediksi dan kurangnya penggunaan yang nyata. kasus.

Global Head Display di Google menunjukkan bahwa proliferasi penawaran koin awal ke industri mata uang digital tahun lalu, jelas menunjukkan ada kebutuhan nyata untuk token utilitas yang dibuat untuk meningkatkan operasi perusahaan yang menawarkan layanan digital,

"Ada kasus penggunaan ketika Anda memiliki token atau mata uang yang berguna untuk tujuan tertentu, dan itu melayani kebutuhan itu. Tapi itu sangat berbeda jika itu spekulasi murni, ”kata Bottomley.

HSBC Dapat Menawarkan Layanan Klien Terkait Bitcoin Segera

Sementara seorang tokoh berpengaruh di bank terbesar ketujuh di dunia telah menjelaskan bahwa bitcoin dan altcoin tidak dalam rencana perusahaan saat ini, karena kekhawatiran volatilitas, ia juga mengisyaratkan, bagaimanapun, bahwa kemungkinan HSBC bergabung dengan bitcoin ikut-ikutan dalam waktu dekat, tidak bisa sepenuhnya dikesampingkan.

"Kami tidak secara luas percaya bahwa itu adalah kasus sekarang [integrasi crypto], tetapi mungkin berubah," kata Bottomley.
Ambisi Blockchain

HSBC mungkin dengan sabar menunggu harga bitcoin untuk berhenti berfluktuasi liar sebelum mengadopsi cryptocurrency andalan di dunia, tetapi itu tidak membiarkan teknologi buku besar didistribusikan (DLT) meninggalkannya.

Pada 15 Mei 2018, BTCManager menginformasikan bahwa HSBC Holdings telah menyelesaikan transaksi keuangan terukur pertama yang didukung oleh DLT, menyatakan bahwa teknologi inovatif sekarang dapat digunakan secara luas dalam industri keuangan perdagangan.

Sebagai bagian dari inisiatif integrasi blockchain, bank ini berkolaborasi dengan regulator perbankan Hong Kong dan bank-bank besar lainnya termasuk Standard Chartered PLC, untuk meluncurkan sistem pembiayaan perdagangan berbasis DLT pada bulan September tahun ini.

Setiap hari berlalu, cryptosphere terus menjadi terlalu sulit untuk diabaikan, dengan mudah mengubah kritik menjadi penginjil bitcoin.

Pada 19 Mei 2018, muncul laporan bahwa JP Morgan Chase telah mempekerjakan ahli Fintech yang berbasis di London, Oliver Harris untuk menciptakan strategi cryptocurrency gagal-bukti untuk lembaga keuangan yang dipimpin Jamie Dimon.