Nasehat bijak sang Ayah /Story

in #busy7 years ago

IMG_20180130_095841.jpg

Seorang anak mengeluh pada ayahnya

Seorang anak datang pada ayahnya yang sedang bekerja sambil memangil-mangil ayahnya, ayahnya menoleh sambil mengatakan ada apa anakku sayang. Ceritakanlah ayah akan mendengarkannya.

Aku lelah sekali wahai ayahku, kalau setiap hari aku harus belajar matian seperti ini untuk mendapat nilai yang bagus sedanvkan kawanku, selalu mendapatkan nilai yang bagus walau tidak belajar karena menyontek, aku sangat lelah wahai ayahku.

"aku lelah dan sangat lelah dirumah selalu harus membatu membersihkan rumah, sedangkan kawanku, punya pembantu sehingga tidak harus ber susah pahyah membersihkan rumah, aku kepinvin punya pembatu seperti kawanku, aku lelah, sangat lelah.....

aku lelah kalau pingin sesuatu harus menabung dulu, sedangkan temanku bisa terus membelikan sesuatu yang dia inginkan tanpa hfus menabung dulu....

aku lelah harus bersikap sopan dan menghormati kawanku sedangkan mereka seenaknya saja bersikap kepadaku

aku lelah, sangat lelah harus menjaga lisanku untuk tidak mengucapkan kata-kata yang tidak menyakiti perasaan orang lain, sedangkan temanku selalu msngangguku dan mengucapkan kata-kata yang membuatku sakit hati.....

aku lelah ayah, terus menahan diri seperti ini.... aku ingin seperti mereka.... mereka terlihat senang, aku ingin bersikap seperti mereka ayah... "sang anak sambil menangis...

Nasehat Bijak Sang Ayah

Sang ayah tersenyum sambil mengelus kepala anaknya sambil berkata" marilah anaku ikut ayah akan menunjukkan sesuatu kepada mu", lalu sang ayah menarik tangan anaknya, mereka melalui jalan yang sangat jelek penuh lumpur banyak onak dan duri, serangga dan ilalang.

Lalu sang anakpun mengeluh sambil mengatakan "ayah mau kemana kita jalan ini jelek sekali sepatuku kotor, kaki ku luka, badanku dikelilingi serangga, berjalanpun susah karena banyak ilalang, aku tidak suka dan benci jalan ini ayah. Sang ayah diam saja.

Akhirnya mereka sampai ke ujung jalan tersebut disana terdapat telaga yang indah, airnya segar sekali hawanya begitu sejuk dan nyaman, ada banyak kupu-kupu yang sangat indah berterbangan kesana kemari, bunga-bunga yang cantik serta pepohonan yang sangat rindang.

Waaaah tempat apa ini ayah? aku suka sangat suka tempat ini." Sang ayah hanya diam dan kemudian ber jalan menuju kearah sebuah pohon yang sangat rindang beralaskan rumput yang hijau kayaknya permadani. "Kemarilah anakku, duduk di sampinh ayah, lalu sang anakpun sambil tersenyum senang duduk di samping ayahnya.

" Anakku tahukah sayangku mengapa disini begitu sepi tidak ada orang yang lalu lalang, padahal tempat ini begitu indah dan nyaman? Tidak tahu ayah memangnya kenapa bisa begitu?.

Itu semua tidak mau menyusuri jalan yang jelek, penuh lumpur dan banyak onak dan duri, padahal mereka tau bahwa di ujung jalan tadi ada sebuah telaga dan taman yang indah disini, tetapi mereka tidak mau bersabar dalam menyusuri jalan setapak yang kita lewati tadi" Oooh... kalau begitu kita orang yang sabar ya yah? Alhamdulillah "
Nah, akhirnya kamu menvertianakku sayang"
"Mengerti apa? aku tidak mengerti"

Wahai anakku kita butuh kesabaran dalam belajar, butuh kesabaran dalam bersikap baik, butuh kesabaran dalam kejujuran, butuh kesabaran dalam setiap kebaikan agar kita mendapat kemenangan dan kesenangan seperti yang kita dapatkan tadi.

Bukankah kamu harus bersabar saat ada duri yang melukai kaki mu, kau harus sabar saat lumpur mengori sepatumu, kamu harus sabar dalam melewati ilalang dan kamupun harus sabar saat serangga mengelilingi tubuhmu. Dan akhirnya semua itu terbayar sudah dengan adanya telaga yang sangat indah. Seandainya kamu tidak sabar, kamu pasti tidak mendapatkan apa-apa anak ku, dari itu bersabarlah wahai anakku.

"Tapi ayah sabar itu susah dan tidak mudah"

Ayah tahu nak, oleh sebab itu ada ayah yang mengengam tangan mu yang erat agar kamu tetap kuat dan semangat. Begitu pula dengan hidup ini, ayah dan ibu selalu mendampingi jika saat kamu jatuh kami bisa mengangkat untuk menolong kamu.

Tapi ingatlah wahai anakku sayang..... ayah dan ibu tidak bisa selamanya bisa menolong dan mengangkatmu saat kamu jatuh, suatu saat nanti kamu harus bisa berdiri sendiri dan mandiri, maka jangan pernah kau menggantungkan hidup mu kepada orang lain, jadilah dirimu sendiri. Nanti kamu menjadi seorang pemuda, maka jadilah pemuda yang kuat agamanya, serta sabar dan tabah dalam menempuh hidup ini, tetap berjalan menyusuri kehidupan saat yang lain memutuskan untuk berhenti dan pulang, maka kamu sudah tahu bahwa pada akhirnya begitu indah dan menyenangkan.

Ya ayah aku tahu, akandapat syurga yang indah yang lebih indah dari tslaga ini. Sekarang aku sudah mengerti apa yang kita dapat pada akhir dari semua ini. Terima kasih ayahku sayang, aku tetap TEGAR saat yang lain TERHEMPAS dan TERLEMPAR.

Ayah sangat menyayangimu wahai anakku, jika kelak engkau menjadi pemimpin rumah tangga dan seorang ayah, maka jadilah seperti air yang ada di telaga ini. Begitu indah dan bersih. Ia menjadi sumber kekuatan dan kehidupan bagi apapun yang berada di sekitarnya. Air inilah yang menjadikan bunga itu tampak begitu cantik dan begitu banyak pohon rindang disini. Jadilah kamu kelak seperti itu. "MENJADI SUMBER KEHIDUPAN BAGI KELUARGA MU"
Dikutip kutip dari
https://www.katabijaklogs.com/2015 /05 /cerita-inspiratif-ayah-yang - bijak. html

Sort:  

mantap @bangjuh. salam dari pemain baru heheh

Selamat bergabung di steemit @ngoh

Seorang ayanh teladan

Nasehat yang sangat bijak

Suatu postingan yang sangat bijak dan berguna bagi orang lain.
Mantap

This post has received gratitude of 0.74 % from @appreciator thanks to: @bangjuh.

Coin Marketplace

STEEM 0.22
TRX 0.25
JST 0.039
BTC 95470.30
ETH 3313.37
USDT 1.00
SBD 3.15