Tenun Songket Aceh dari Desa Siem, Aceh Besar (Aceh Songket Weaving from Siem Village, Great Aceh Resident)

in #culturevulture7 years ago (edited)

Halo Steemians, apa kabar. Hari ini saya ingin berbagi mengenai tenun songket Aceh.

Hello, Steemians, how are you? Today, i want to share about Aceh songket weaving.

6caef7d2f428238edcd9c370089a1a67.jpg
sumber

Desa Siem, Aceh Besar sejak dulu dikenal sebagai sentra perkembangan tenun songket Aceh. Di Desa ini secara turun temurun warga mengajarkan tenun khususnya kepada kaum perempuan.

Since the past, Siem village was well-known as center of Aceh songket weaving development. In this village, the resident teaching weaving lessons to women and girls as their custom.

Ibu Dahlia adalah generasi penenun yang masih aktif. Ibunya, mendiang Maryamu Ali atau Nyak Mu, adalah penerima penghargaan Upakarti karena kiprahnya dalam pelestarian kerajinan budaya tradisional tersebut.

Mrs. Dahlia is the last generation that still weaving until now. His mom, Mrs. Maryamu Ali or Nyak Mu, have achieved Upakarti as her works on continouing the traditional culture crafts.

Usaha Tenun Songket Nyak Mu berdiri pada tahun 1971, dengan pendampingan dari Dinas Perindustrian Aceh yang kala itu dikepalai oleh Ibu Hayyatun Nufus. Sementara penghargaan Upakarti tersebut diterima oleh Nyak Mu dari Presiden H.M. Soeharto pada tahun 1991.

The home business of Songket Nyak Mu was establish at 1971, with assistance by Aceh Local Office of Industry, Mrs. Hayatun Nufus. While the Upakarti achievement has accepted by Nyak Mu from President Soeharto at 1991.

IMG-20151101-WA0075.jpg
sumber

Buku Aneka Motif Songket Aceh sempat diterbitkan atas upaya Dinas Industri Provinsi Aceh pada tahun 1992. Buku itu sebenarnya terdiri dari 3 jilid, namun kini hanya tersisa jilid 1 nya saja yang memuat 50 motif songket Aceh.

A book was titled "Aneka Motif Songket Aceh" (Various Pattern of Aceh Songket) was launched by Aceh Local Office of Industry at 1992. Actually, the book have 3 series, but now we just found the 1st series that included 50 patterns of Aceh songket.

Saat saya bersama teman-teman komunitas I Love Songket Aceh menelusuri jejak buku tersebut di kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, hasilnya nihil. Tampaknya buku tersebut musnah bersama musibah tsunami.

When I and my friends from I Love Songket Aceh community search for the books from Aceh Local Office of Industry and Trades, we found nothing. Apparently the book was destroyed with the tsunami disaster.

Selain buku, ada pula kain coklat ukuran 50x50cm. Kain ini berumur ratusan tahun yang berisikan motif-motif songket Aceh klasik. Dulunya kain itu digunakan sebagai panduan buku ajar menenun.

Beside that, there are a brown cloth that measures 50x50cm. This cloth is hundred years that featuring classic patterns. In the past, the cloth was used as textbook of weaving.

Tenun Siem, Tradisi yang Mulai Tergerus

Siem Weaving, the Tradition that Began to Erode

IMG_20180201_170641_798.jpg
sumber

Usaha tenun Siem mengalami pasang surut. Kualitas bahan dan kelembutan tenun Siem menjadikannya layak digolongkan sebagai produk premium.

The home business of Siem Weaving have experiencing progress and setbacks. The material quality and softness of Siem weaving make it feasible as premium product.

Meski mengakui tidak sempat banyak menyerap ilmu menenun dari sang ibunda, namun saat ini hanya Ibu Dahlia yang menguasai tehnik pembuatan motif--salah satu tehnik yang terbilang rumit dalam proses menenun--di Desa Siem.

Altough Mrs. Dahlia admitted that she did not absorbing a lot of weaving knowledge from her mother, but in Siem village only Mrs. Dahlia who mastered the tehnique of making patterns--one of the most difficult tehnique in weaving process.

download (2).jpeg
sumber

Di masa lalu, di Aceh sudah berkembang peternakan alat sutera sebagai bahan baku tenun Siem. Dulunya, Nyak Mu sempat menguasai berbagai tehnik pencelupan dan pewarnaan alami pada bahan baku sutera.
Alat pintal yang diserahkan pemerintah daerah Aceh ketika itu, kini terbengkalai.

In the past, Aceh has developed a silk livestock farm as raw materials of Siem woven. Nyak Mu had mastered various tehniques of dyeing and natural staining on silk raw materials.
The spinning tool that was handed over by the local government of Aceh at that time, is now abandoned.

P_20150607_092017_HDR.jpg
sumber

Pada tahun 2004, musibah tsunami menyebabkan galeri tenun songket Aceh milik keluarga mereka di Kampung Laksana, Banda Aceh terendam. Kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

In 2004, tsunami disaster have caused distroy their family owned of gallery of Aceh songket weaving. The losses was estimated at tens millions of rupiahs.

Perlahan tapi pasti, pembangunan kembali Aceh setelah tsunami dan kesepakatan perdamaian Aceh memberikan harapan baru bagi perkembangan tenun songket Aceh. Wisata alam dan budaya Aceh kembali ramai dikunjungi wisatawan.

Slowly but surely, the process of Aceh reconstruction and peaceful agreement of Aceh gave new hope for Aceh songket weaving development. Nature and culture tourism in Aceh now crowdedly visited with many tourists.

Lahirnya Komunitas I Love Songket Aceh

The Launch of I Love Songket Aceh Community

FB_IMG_1446348737229.jpg
sumber

Pada bulan Juni 2015, bersama-sama teman-teman Gam Inong Blogger, saya mengunjungi sentra kerajinan tenun songket Aceh di Desa Siem.

In June 2015, with my friends at Gam Inong Blogger community, I have visited the home business of songket Aceh weaving in Siem village.

Kepedulian terhadap tenun songket Aceh telah mempertemukan kami dengan Ibu Laila Abdul Jalil, yang saat itu sedang meneliti sejarah tenun songket Aceh dengan Desa Siem sebagai obyek utama penelitiannya.

Our concern for Aceh songket weaving development brought us together with Mrs. Laila Abdul Jalil, who was currently researching the history of Aceh songket weaving with Siem village as the research main object.

Setelah beberapa kopi darat, pada 31 Oktober 2015, kami menggelar Diskusi Gathering Tenun Songket Aceh di Aula Museum Aceh. Selain seminar, kami juga menggelar penampilan busana songket Aceh oleh mahasiswi jurusan tatabusana FKIP PKK Unsyiah.

Acara ini sekaligus meluncurkan berdirinya komunitas I Love Songket Aceh.

After a few meetup, at 31 October 2015, we have held Diskusi Gathering Tenun Songket Aceh on Aula Museum Aceh. Beside seminar, we have showing Aceh songket fashion show with majoring fashion students of Faculty of Teacher Training and Education, Syiah Kuala University.

In this event, we have also launched I Love Songket Aceh community.

edc5f1a2086e180de9527b2e3a36538f.jpg
sumber

Pada awalnya, kehadiran komunitas ini memperkenalkan tenun Siem. Namun tidak menutup kemungkinan komunitas ini akan memperkenalkan keberadaan tenun songket Aceh di desa-desa lainnya.

In the beginning, our community have focused to introducing Siem weaving. However, we are open for opportunities to introduce the existence of Aceh songket weaving in other villages in Aceh.

452abace112ee37d02fa7b1329652781.jpg
sumber

Bagi kamu yang ingin memperoleh informasi mengenai keberadaan tenun songket Aceh, atau ingin berbagi dukungan terhadap kegiatan kami, dapat mengikuti Instagram komunitas kami di sini.

If you want to get more information about Aceh songket weaving or give supports, you can follow our community Instagram here.

Demikian sharing saya, terima kasih atas kunjungan kamu dan sampai berjumpa lagi.

Okay, that's all. Thank you for all your attention and see you!

Reference:

https://hananan.com/2015/10/30/pengumuman-pemenang-lomba-brand-lokal-lebih-keren-smesconv/

http://ilovesongketaceh.blogspot.com/2015/11/diskusi-gathering-tenun-songket-aceh.html

http://www.nowayreturn.com/2015/06/kopdar-gib-bersama-songket-aceh-nyakmu.html

http://portalsatu.com/read/budaya/kisah-azhar-ilyas-penggagas-komunitas-mahakarya-songket-aceh-5285

http://www.seputaraceh.com/read/7355/2012/04/27/nyak-mu-saksi-sejarah-kejayaan-tenun-songket-aceh

PhotoGrid_1516727189566.jpg

Sort:  

Thank you for taking part in this months #culturevulture challenge. Good Luck.

Hello, glad to see that. You are welcome. (-:

Salam kenal bg @azharpenulis, saya baru tahu setelah membaca informasi dari tulisan abang bahwasanya Aceh Besar memiliki ciri khas yang menarik. Menenun bukan lah suatu yang mudah. Masih ada gak kira- kira yang masih mempertahankan atau yang belajar menenun khususnya bagi para remaja wanita?

Salam kenal kembali @jarnidanababan. Jika ditanya, apakah ada, iya jawabannya ada. Namun belum menjadi suatu pekerjaan tetap sebagaimana yang dilakoni para penenun senior. Setelah berkeluarga, umumnya mereka tidak lagi melanjutkan. Terima kasih telah berkunjung. (-:

Sangat disayangkan jika tenunan tersebut tidak dikembangkan bagi masyarat Aceh khususnya. Terima kasih kembali, saling mengunjungi ya. Maklum baru bergabung di steemit (-:

Alhamdulillah tenun Gampong Siem saat ini masih di kembangkan termasuk kelurga saya 🤗😂.

Tenun songket memang oke, terima kasih bung @azharpenulis atas artikelnya..

Wah, Bang Hasnanda. Yuk mari sebarkan budaya kita agar ia dikenal agar dapat lebih dieksplorasi lagi. (-:

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 62135.43
ETH 2418.50
USDT 1.00
SBD 2.58