Wooden Craft Art | Seni Kriya Kayu |

in #art7 years ago (edited)

Yogyakarta adalah kota yang komplit seperti gudeg yang terkenal ke seluruh dunia. Selain kota pelajar, kota sejarah, kota perjuangan, kota wisata, kota mantan, kota kenangan, juga bisa disebut kota seni. Beragam jenis seni ada di Yogya, salah satunya seni kriya kayu.

Seni kriya kayu menggunakan keterampilan tangan dengan menggabungkan kebutuhan fisik dan non-fisik (keindahan).

Kriya_06.jpg

Kriya_01.jpg

Dalam perjalanan saya di beberapa tempat di Yogya, saya menemukan seni kriya kayu dengan aliran realisme dan surealisme. Di bandar udara Adi Sucipto, misalnya, beberapa hasil kriya kayu dibentuk dengan wujud yang tidak bisa diterjemahkan dengan pandangan mata. Berbeda misalnya, dengan kriya kayu di Rich Sahid Hotel yang berwujud fisik manusia dengan benda-benda yang lazim dipergunakan.

Menilai seni kriya kayu dengan aliran surealisme, seperti menikmati sebuah puisi di mana setiap penikmat bebas menerjemahkan maknanya yang bisa jadi berbeda dengan maksud si penyair.

Bagi saya sendiri yang menyukai seni, tidak ingin menilai sebuah karya seni sampai berkerut kening. Seni untuk seni, seni untuk dinikmati. Senin bikin awet muda, jangan sampai putih rambut hanya karena menilai makna dari sebuah karya seni.

Jadi, nikmati saja seni kriya kayu di bawah ini. Bebaskan seni dari makna, seperti pesan penyair presiden Indonesia, Sutardji Calzoum Bachri; Bebaskan kata dari makna.

Seni kriya ini bisa menjadi dekorasi sebuah panggung, ruangan, atau di sudut rumah, tergantung bentuk dan ukuran serta selera. Kriya kayu juga bisa sebagai benda siap pakai yang bernilai seni seperti furnitur, atau sekadar sebagai mainan. Di Yogya, kita bisa menemukan berbagai bentuk kriya kayu yang dibuat secara hand made dari berbagai jenis kayu.[]

Kriya_02.jpg

Kriya_03.jpg

Kriya_04.jpg

Kriya_05.jpg

Wooden Craft Art

Yogyakarta is a complete city like the famous gudeg to the whole world. In addition to student cities, historical cities, city struggles, city tours, the former city, the city of memories, can also be called the city of art. Various types of art exist in Yogya, one of which is wooden craft art.

Wooden craft art uses hand skills by combining physical and non-physical needs (beauty). In my journey at several places in Yogya, I found wood craft art with a stream of realism and surrealism. At Adi Sucipto airport, for example, some wooden crafts are formed with a form that can not be translated with eye view. Different for example, with a wooden craft in Rich Sahid Hotel in the form of physical man with common objects used.

Assessing wood craft art with surrealism flow, such as enjoying a poem in which every connoisseur is free to translate the meaning which may be different from the poet's intent.

For myself, who loves art, does not want to judge a work of art to wrinkle forehead. Art for art, art to enjoy. Monday make ageless, do not get white hair just because it assesses the meaning of a work of art.

So, just enjoy the wooden craft art below. Free the art of meaning, such as the message of Indonesian presidential poet Sutardji Calzoum Bachri; Free the word from the meaning.

This craft art can be the decoration of a stage, room, or in the corner of the house, depending on the shape and size and taste. Wooden crafts can also be as ready-made objects of artistic value as furniture, or simply as toys. In Yogya, we can find various forms of hand made wooden crafts from various types of wood. []

Kriya_07.jpg

Kriya_08.jpg

Kriya_09.jpg

Kriya_10.jpg

Kriya_11.jpg
Photos by @ayijufridar

"Dengan ilmu hidup menjadi mudah, dengan seni hidup menjadi indah, dengan agama hidup menjadi terarah"

Sort:  

Memang pantas jika yogyakarta di juluki kota seni.
Banyak seniman dengan berbagai macam ide brilian menghasilkan banyak karya seni, mulai dari lukisan, ukiran, patung pahat, musik, tempahan logam perak dll.
Dan ga pernah bosan untuk menyusuri setiap sudut kota yogya, menikmati setiap hasil karya seni dan kulinernya yang merakyat.
Thanks for sharing @ayijuridar

Benar @yuslindwi. Sepertinya semuanya serba murah di Yogya.

seni yang sangat luar biasa dan sangat sulit @ayijufridar , dan kata-kata mutiaranya yang terakhir :D

Entah kutipan siapa itu, saya belum tahu @jodipamungkas. Tadi coba Googling juga, tapi belum dapat punya siapa.

hahah yang penting bermanfaat untuk semua orang bg @ayijufridar

Setuju kalau senior itu untuk dinikmati, dan gak perlu sampai berkerut kening 😁😁

Pas ke Jogja sempat lihat juga beberapa, tapi kenapa malah serem ya 😀

Mungkin suka menonton film horor @rahmanovic, makanya suka mikir ke mana-mana pas lihat seni kriya kayu. Saya di Bali lihat patung leak juga nggak serem. Mungkin leak-nya yang malah serem lihat saya, yaaa.... hihihihihihihi.....

Hahahhaha penakut iya, nonton horror ogah sih 😁😁

Saya juga tidak suka menonton film horor @rahmanovic. Dulunya semasa kecil tidak suka karena takut juga. Tapi sekarang bukan karena masih takut, tapi memang tidak suka saja. Anehnya, anak-anak saya malah suka film gituan. Ketularan bundanya kale...

Perlu imajinasi yang kuat untuk membuat seni seperti itu bg @ayijufridar

Tapi tetap bisa dipelajari @amryksr. Semua pekerjaan besar dan berat, menjadi tidak berat lagi kalau tidak dikerjakan, hehehehehe.

Seriusnya, semua pekerjaan seni dilakukan dengan kekuatan imajinasi.

Tapi meuri2 ureung jeut lage nyan bg @ayijufridar

Tampilan gambar variatif ya bang, mulai dari gambar bernyawa sampai tidak bernyawa...

dengan titik hidup bergairah begitu kata orang yang berkata. Saya tertarik dengan postingan @ayijufridar soal senib kriya kayu. Karena di Lhokseumawe sudah jurusan di SMK, tapi masih jarang kita jumpai hasilnya.

Boleh juga memposting hasil kerja kriya kayu di sekolah Lhokseumawe sebagi bentuk promosi @jaff. Siapa tahu ada Steemians yang tertarik...

Coin Marketplace

STEEM 0.16
TRX 0.13
JST 0.027
BTC 57642.15
ETH 2578.06
USDT 1.00
SBD 2.49