The Diary Game [Tuesday, May 19, 2022] Creative Ways to Writing in Outdoors |

Mahasiswa sedang mencari tempat nyaman untuk menulis.

---

Pagi ini menggelar ujian tengah semester di dua kelas; satu di Prodi Ilmu Komunikasi dan satu lagi di Prodi Manajemen. Biar tidak terlambat, saya memutuskan untuk langsung ke kampus Bukit Indah, Lhokseumawe.

Tapi ini bukan kegiatan awal saya hari ini. Kegiatan sebelum mandi adalah membuka akun Steemit dan merespons beberapa komentar. Kadang, tidak setiap membuka akun saya membuat postingan. Terkadang hanya untuk memberikan vote saja kepada beberapa postingan, lalu menutup kembali.

Cuaca panas sekali hari ini. Pagi saja sudah membuat gerah, apalagi sampai siang nanti. Hal itu diperparah dengan AC di kelas kami yang hanya menyala saja, tetapi tidak mendinginkan ruangan. Sangat tidak mendukung belajar di tengah suasana gerah.

---

Mahasiswi Prodi Ilmu Komunikasi yang cakep dan cerdas.

---

Kelas kedua mengikuti ujian tengah semester.

---

Karena ini mata kuliah Meliput dan Menulis Kreatif, saya juga membuat cara kreatif untuk menulis. Setelah menyelesaikan beberap soal di dalam ruangan, saya mempersilakan mahasiswa keluar. Mereka bisa duduk di mana saja untuk menulis, sesuai dengan kenyamanan masing-masing.

Akhirnya, banyak yang memilih tempat di bawah pohon da nada sebagian yang mengambil tempat di halte. Ada juga yang bertahan di kelas, itu terserah mereka masing-masing.

Menulis di luar ruangan memberikan suasana berbeda bagi mahasiswa sehingga mereka bisa mengembangkan kreativitas masing-masing.

Seusai ujian saya singgah di parkiran Kampus Bukit Indah karena mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi membuat acara Pekan Ilmiah Kreativitas Mahasiswa. Ini acara rutin yang sudah berlangsung selama belasan tahun.

---

Berdiskusi dengan Syauqi, ketua panitia Pekan Ilmiah Kreativitas Mahasiswa Ilmu Komunikasi.

---

Membeli sate madura di depan BCA.

---

Kemudian balik ke Kantor Humas di Jalan Irian yang penuh kenangan. Saya menunggu di sana sambil menyelesaikan beberapa tugas sebelum balik ke Jalan Kalimantan untuk mengajar di Prodi Manajemen.

Pulang dari kampus, saya dan istri ke gampong Cot Seutui, Buloh Beureughang, Aceh Utara, untuk berkunjung ke rumah kawan. Umi-nya baru meninggal dan kami tidak bisa hadir sebelumnya. Sempat kesasar sebelum kami tiba di rumah duka. Jalan menuju Buloh rusah parah. Harusnya menjadi perhatian pemerintah untuk diperbaiki.

Malamnya, saat pulang dari kantor di Lancang Garam, saya beli sate Madura untuk Kak Uci dan Bang Atha. Tidak seperti biasanya, rasa sate Madura tidak empuk. Harus dipertimbangkan untuk tidak membeli lagi.[]

---

Bang Atha menikmati sate madura. Malas makan, berat badan masih kurang 14 kg dari normal.

---

Quote hari hari ini.