---

In the middle of an increasingly old and cold night, a girl looked at the ring that surrounded her ring finger. The diamond ring feels warm on his fingers. The warmth flowed to his heart. Behold, his heart will consume all his body, all her soul. Thirty minutes ago, the diamond ring was in the grip of a man.

"Do you really love me?" She asked the man through his heart. Her lips were still tightly closed, but the sound flowed from her heart while her eyes continued to stare at the ring.
"Why is it still doubtful?" She suddenly heard a voice like that. The voice of the man who recently filled her heart.

"I'm still traumatized." She had failed a previous love story. "Afraid the wound will open again."

"We've discussed it before. I came to treat wounds, not make new wounds. You don't need to be afraid of something that hasn't happened yet. Don't be afraid of your own shadow. "

"I'm not afraid of my own shadow, but I'm afraid of your haunting shadow. Where I go, whatever I do, your shadow always haunts. Over time, I can go crazy. "

"Even now I'm crazy."

"Let's go crazy together. But I don't go crazy in happiness and become happy in madness. This will hurt in the end. "

"Pain is part of love. Whoever you love, the pain will still come in various forms. Like a mother who is pregnant and gives birth to her child. He felt tremendous pain, even risking his life. But after the child is born, the pain is no longer felt because love has replaced it with happiness. "

"You're getting me confused, honey. But it also makes me miss you even more. "

"I never want to make you confused, make you miss, or make you fall in love. I never tried to do all that. I just follow the path of love, even though it's a steep winding. "

"That said Kahlil Gibran."

"My heart says so too, so I just follow the path of love that is now steep winding before us."

"If I or you or both of us can't continue to follow the path of love, how?"

"You are too much" if ". What if it's reversed, if the path of love brings us happiness forever? "

"I hope so."

"Me too."

Both of them then agreed to follow the path of love despite the steep winding. The girl rubbed the diamond ring back on her ring finger. He got the answer. The way of love is before her eyes, maybe not only steep winding, but also the presence of thistles and thorns. But when love calls and she follows the path of love, she believes God will make everything beautiful and happy ending.[]

---

---

---

Percakapan Hati Tentang Jalan Cinta yang Terjal Berliku

Di tengah malam yang semakin tua dan dingin, seorang gadis memandangi cincin yang melingkari jari manisnya. Cincin berlian terasa hangat di jemarinya. Kehangatan itu mengalir sampai ke hatinya. Sesungguhnya, hatinyalah yang menghangati seluruh tubuhnya, seluruh jiwanya. Tiga puluh menit lalu, cincin berlian itu berada dalam genggaman seorang lelaki.

“Apakah kamu sungguh-sungguh mencintaiku?” dia bertanya kepada lelaki itu melalui hatinya. Bibirnya masih terkatup rapat, tetapi suara itu mengalir dari hatinya sementara matanya terus menatap cincin itu.

“Kenapa masih meragukan?” tiba-tiba ia mendengar suara seperti itu. Suara lelaki yang belakangan ini mengisi relung hatinya.

“Aku masih trauma.” Dia pernah gagal dalam kisah cinta sebelumnya. “Takut luka itu menganga kembali.”

“Ini sudah pernah kita bahas sebelumnya. Aku datang untuk mengobati luka, bukan membuat luka baru. Kamu tidak perlu takut terhadap sesuatu yang belum terjadi. Jangan takut dengan bayang sendiri.”

“Aku tidak takut dengan bayang sendiri, tapi takut dengan bayanganmu yang selalu menghantui. Ke mana aku pergi, apa pun yang kulakukan, bayanganmu selalu menghantui. Lama-lama, aku bisa gila.”

“Sekarang pun aku sudah gila.”

“Mari kita gila bersama. Tapi aku tidak menjadi gila dalam kebahagiaan dan menjadi bahagia dalam kegilaan. Ini akan membuat sakit pada akhirnya.”

“Sakit itu menjadi bagian dari cinta. Siapa pun yang kamu cintai, sakit itu akan tetap datang dalam berbagai bentuk. Seperti seorang ibu yang mengandung dan melahirkan anaknya. Dia merasakan sakit yang luar biasa, bahkan mempertaruhkan nyawa. Tapi setelah anak lahir, rasa sakit itu sudah tidak terasa lagi karena cinta sudah menggantikannya dengan kebahagian.”

“Kamu semakin membuatku bingung, Sayang. Tapi juga membuatku semakin merindukanmu.”

“Aku tidak pernah ingin membuatmu bingung, membuatmu rindu, atau membuatmu jatuh cinta. Aku tidak pernah berusaha melakukan semua itu. Aku hanya mengikuti jalan cinta, meski terjal berliku.”

“Itu kata Kahlil Gibran.”

“Kata hatiku juga demikian, makanya aku mengikuti saja jalan cinta yang sekarang terjal berliku di hadapan kita.”

“Kalau aku atau kamu atau kita berdua tidak sanggup terus mengikuti jalan cinta, bagaimana?”

“Kamu terlalu banyak “kalau”. Bagaimana jika dibalik, kalau jalan cinta itu membawa kita bahagia selamanya?”

“Aku berharap demikian.”

“Aku juga.”

Keduanya lalu sepakat mengikuti jalan cinta meski terjal berliku. Gadis itu mengusap kembali cincin berlian di jari manisnya. Dia sudah mendapatkan jawabannya. Jalan cinta ada di depan matanya, mungkin bukan hanya terjal berliku, tetapi juga peuh onak dan duri. Namun ketika cinta memanggil dan ia mengikuti jalan cinta, ia yakin Tuhan akan membuat semuanya indah dan bahagia pada akhirnya.[]

---

---

---

---

---