Poetry || Idul Adha & Sambal °Ganja

"Idul Adha & Sambal °Ganja"

---

Samar-samar bersilir-silir takbir berkumandang pada jam lima balik jeruji jendela tua
Berjalan iring keluarga merta taulan pula saudara entah siapa hingar bingar di Tanah Purabaya
Mukena, sarung berbalut kemeja menenteng sajadah anak Adam & Hawa di pagi buta
Sederhana sahaja mereka berpunya muka lagi gaya di Yavadvip(a)

Mendengarlah ia ceramah setelah bertemu sujud syukur kepada Yang Maha Membentuk Rupa, Sang Berpunya Dunia Fana
Suah terngiang kenang sahaja selaksa enigma dara tercinta di Tanah Merah Cut Meutia tanpa tanya kepada ananda di pelojok saf belakang karpet sajadah ala kadarnya
“Terkadung apa pasal engkau Nak teridam berterbang ke Balad Purabaya ?”, Tanya bunda di simpang jalan lengang dari sambungan selular tersentak dadak kala rinai pun pawana menusuk di pelojok kiri Tanah Merah Riyadhah sebrang bank gelita dua ribu dua tiga
Rinai dan bongkahan bening kaca sebak di dada tan tahu menahu lagi entah satu yang mana ianya antara hawa pula yang terlanjur dicinta berpunya rahim sana

***

°Basah di sepanjang boulevard ba’da bersua Sang Maha Memelihara di Raya Idul Adha menit menuju ke peraduan teduhnya
”Sah, jom baleklah... Praying Idul Adha jua ceramah suah selesai dari mimbar sana”, Taulan bersapa pada ianya
”Aku rasa Idul Adha ini aku hanya butuh Sambal Ganja”, Lirih ananda tergamak seraya meraih seliparnya pada si Fulan bertiga
Entah ditangkap suara ataupun tidak, anak Adam hanya menerawang ke jumantara

Bagaskara mengiringi langkah hingga beberapa ke rumah besar lama
Dipertaruhkannya mukena lagi sajadah di tempatnya, mengambillah ia bahan belanja pula ulekan tua dan bejana
”Aku rasa Idul Adha ini aku hanya butuh Sambal Ganja”, Seraknya beroncet seraya mengambil udang lagi belimbing isyarat kena pertanda khas grama
Bunda, besar harapku bahwa Sambal Ganja Idul Adha ini bisa mengobati lara yang ternyata ianya suah teramat dalam padamu merta kelahiran tanah merah Iskandar Muda

Meruahlah gelebah atas pada Sambal Ganja dalam bejana jua ulekan tua
Bersehatlah dan berpanjanglah engkau berpunya usia wahai yang terpuja
Sambal Ganja di Raya Idul Adha setelah sembilan bulan lamanya kiranya dulu dan sekarang rupanya masihlah sama ianya berpunya rasa
Sayang disayang tak ada Bunda di hari Idul Adha & Sambal Ganja atas meja di Balad Purabaya

---

Writing this poetry on the special day, Eid Al-Adha in Yavadvip(a) whilst listening one of the great songs, Rafly - Ibu with Sambal Ganja

---

See you when I see you, buddies 👋🏻

---

---

---

---

Warm regards,
Intropluv

@asiahaiss