Menghadiri Undangan Maulid Di Desa Tetangga

Acara Maulid Nabi Muhammad SAW adalah momen penting bagi umat Islam untuk merayakan kelahiran Nabi dengan penuh rasa syukur dan cinta. Hari ini saya berkesempatan untuk menghadiri perayaan Maulid di desa tetangga. Meskipun jaraknya tidak jauh, suasana disana sangat berbeda dan menarik.

Saya tiba di desa tersebut, saya langsung disambut dengan hangat oleh pemuda dan juga warga setempat. Mereka telah mempersiapkan berbagai kegiatan, mulai dari zikir orang tua dan grup zikir yang di undang dari dayah/pasantren.
Suasana penuh semangat dan keceriaan sangat terasa, dengan anak-anak berlarian mengenakan pakaian baru, seolah-olah turut merayakan hari istimewa ini.

Acara diawali dengan pembacaan Ayat-ayat suci Alquran dan dilanjutkan dengan zikir atau selawat kenapa Nabi Muhammad SAW.
Setelah selesai zikir, kemudian dilanjutkan dengan tausiyah yang menginginkan kita akan teladan Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari. Ustadz yang memberi ceramah sangat menarik perhatian, menyampaikan pesan-pesan moral dan nilai-nilai luhur yang perlu kita terapkan. Dia menjelaskan pentingnya akhlak yang baik serta bagaimana kita bisa meneladani sikap dan tindakan Nabi dalam interaksi sosial.

Satu hal yang tidak boleh dilewatkan adalah hidangan khas yang mereka sajikan, warga desa menyuguhkan berbagai makanan lezat, seperti nasi, rendang ayam kampung, kue manis dan minuman tradisional. Makanan ini tidak hanya menggugah selera, tetapi juga menjadi simbol persatuan dan kebersamaan dalam merayakan hari istimewa ini.

Menjelang sore, saya merasa sangat beruntung bisa hadir dalam acara ini. Selain menambah pengetahuan tentang sejarah dan ajaran Nabi, saya juga merasakan kedamaian melalui perayaan ini. Acara Maulid di desa tetangga bukan hanya sekedar perayaan, tetapi juga sebuah pengingat untuk terus berusaha menjadi pribadi yang lebih baik, mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW.

Salam @aril.hatake