The Diary Game (20 Juli 2024) - Butuh Darah Untuk Keluarga Yang Sakit

Sayup-sayup saya mendengar lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an dan bergegas bangun tidur pagi ini. Tidak langsung beranjak tapi duduk sejenak di tepi kasur untuk mengumpulkan semangat. Setelah wudhu saya ke masjid untuk menunaikan shalat subuh berjamaah. Sekitar 30 menit kemudian saya kembali pulang ke rumah. Dan sesaat kemudian jalan-jalan kaki menyusuri jalan pedesaan untuk berolahraga ringan.

Jalan yang kami lalui saat jalan-jalan pagi

Sekitar satu jam kemudian kami sudah kembali ke rumah. Sambil menunggu istri menyiapkan sarapan saya bermain dengan gawai membuka laman Steemit untuk melakukan kurasi terhadap beberapa postingan. Dan juga membaca berita hangat termasuk juga berita tentang crypto. Setelah menunggu beberapa saat saya di panggil oleh istri untuk merapat ke meja makan untuk sarapan bersama seluruh keluarga. Dengan menu yang sederhana dan kesukaan, saya sangat menikmati sarapan ini.

Menemani adik perempuan untuk donor darah

Menjelang siang saya keluar rumah menuju ke warung kopi Terminaltor Cafe untuk ngopi bareng beberapa sahabat steemian Pidie Jaya. Hanya sekitar satu jam saja azan zhuhur berkumandang dan kami berpisah. Saya pamit ke masjid untuk menunaikan shalat zhuhur dan kembali ke rumah untuk makan siang serta beristirahat. Tapi baru saja merebahkan tubuh ini di atas dipan, salah satu keluarga dilarikan ke rumah sakit Pidie Jaya. Saya segera menyusul ke sana. Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter yang menanganinya, keluarga saya tersebut butuh beberapa kantong darah untuk di transfusi karena Hemoglobin dalam darah yang menurun drastis. Kebetulan golongan darahnya B (+), tapi karena saya sudah mendonorkan darah sekitar dua minggu yang lalu, saya menghubungi adik perempuan saya. Kemudian saya menemaninya untuk donor darah di Unit Transfusi Darah RSUD Pidie Jaya. Setelah menemani keluarga yang sakit tersebut, sorenya saya kembali ke rumah.

Di rumah warga kampung yang akan mengadakan pesta perkawinan besok

Setelah mandi dan shalat Ashar saya beristirahat sejenak tapi tidak tidur karena waktu seperti ini sangat di larang dalam agama untuk tidur. Dari segi kesehatan juga sangat tidak bagus karena di jam-jam tersebut terjadi peningkatan penyebab gagal jantung dan stroke. Malamnya saya ke ke rumah salah satu warga kampung yang akan mengadakan pesta perkawinan besoknya. Saya juga ikut membantu di sana. Dan menjelang dini hari saya kembali ke rumah untuk beristirahat.