Hello teman-teman Steemit di manapun anda berada, selamat malam. Semoga di hari ini kita masih selalu di berikan kesehatan, keberkahan dan keberlimpahan dalam hidup. Aamiin.

Tadi saya tidak sengaja membaca artikel yang menerangkan manfaat-manfaat kebaikan yang kita dapatkan di diary game yang rutin kita tuangkan dalam platform Steemit ini. Saya tidak akan menjelaskan secara mendetail mengenai hal itu. Tapi jika teman-teman penasaran, bisa langsung lihat dan baca saja di link ini:
https://www.idntimes.com/science/experiment/patricia-firscha/manfaat-menulis-diary-secara-medis-dan-ilmiah

Baiklah saya akan melanjutkan penulisan diary rutinitas harian saya dalam The Diary Game Better Life ini.

My Diary: Senin, 16 Nopember 2020

Si bungsu yang sedang sakit

Si bungsu anak saya yang sedang sakit

Pukul 8:00 pagi
Jam di handphone saya sudah menunjukan waktu pulang bagi kami yang dinas malam. Teman-teman yang dinas pagi sudah datang berkumpul. Masing-masing sibuk dengan pekerjaan rutinitas hariannya.
Saya segera absen online dan tidak lupa eviden foto GPS nya.

Eviden foto gps absen saya pagi ini

Sayapun ijin pamit pulang ke rekan-rekan yang dinas pagi. Dengan langkah dan pandangan yang sedikit kabur karena mengantuk, saya segera menuju parkiran motor. Motor segera saya starter dan tanpa menunggu pemanasan, saya langsung tarik gas perlahan-lahan menuju rumah. Hari ini saya giliran off libur.

Pukul 8:45 pagi
Saya telah sampai di rumah, di sambut dengan raut muka si bungsu yang terlihat loyo. Si bungsu segera menghampiri ayahnya yang baru sampai. Saya segera masuk dan melepas sepatu, jaket dan seragam kerja saya. Setelah itu bungsu langsung saya gendong dengan penuh cinta, saya peluk dan cium putri kecil saya. "Ayah... sakit... Ayah... sakit..", si bungsu yang berusaha memberitahu ayahnya, jika ia sedang sakit. Memang badan dan muka nya terasa hangat saat saya pegang.

Saya yang sedang menggendong si bungsu

Pukul 9:00 pagi
Saya segera menyuruh istri untuk bersiap-siap membawa si bungsu ke klinik. Tidak beberapa lama kemudian, tiba-tiba ibu mertua saya datang yang merupakan nenek si bungsu.
Istri segera bersiap-siap untuk berangkat ke klinik, tapi merasa tidak enak meninggalkan ibu nya yang baru datang. Akhirnya saya suruh istri dan si nenek yang pergi membawa si bungsu ke klinik langganan BPJS Kesehatan kami sekeluarga.
Merekapun berangkat, sedangkan si sulung dan saya menunggu di rumah.

Pukul 10:30 pagi
Istri sudah kembali dari klinik. Kata istri, hari ini klinik sepi, jadi tidak terlalu lama untuk antri di poli nya. Saya segera membuka obat-obat yang di berikan dokter. Saya periksa satu persatu obat apa saja yang di berikan. Ternyata hanya obat demam dan vitamin untuk anak. Saya memang selalu memeriksa semua obat yang di berikan buat keluarga saya. Jika terdapat obat-obat antibiotik, saya langsung membuangnya. Saya tidak mengijinkan keluarga saya mengkonsumsi sembarang obat antibiotik, terkecuali penyakit nya sudah pasti dan bisa di atasi di sembuhkan oleh antibiotik. Dan itu harus di buktikan oleh pemeriksaan LAB tentang jenis sakitnya.

Tanpa menunggu waktu lama, si bungsu minta di minumkan obatnya oleh ayahnya. Saya segera meminumkan obat dan vitamin ke si bungsu.

Selang tidak berapa lama, akhirnya si bungsu tertidur di temani saya.

Pukul 12:00 siang
Saat si bungsu yang masih tertidur pulas, si nenek minta di pulang. Kali ini biar istri yang mengantar ibu nya pulang. Saya yang menjaga si bungsu.

Si bungsu sedang tidak bersemangat

Seharian saya hanya menjaga si bungsu. Tidak ada kegiatan lain yang bisa saya lakukan di rumah. Hanya menemani si bungsu di kasur. Hari libur yang sangat sibuk hari ini, hanya menemani si bungsu tidur.

Si bungsu yang inginnya tiduran terus di temani ayahnya

Pukul 14:00 siang
Istri pulang juga akhirnya. Si bungsu tampak senang. Tapi tetap ingin bersama ayahnya. Sesekali agar si bungsu tidak bosan di kasur, saya gendong main di depan rumah. Tapi dia memang sedang loyo. Inginnya tiduran terus di kasur.

Si bungsu kerjanya hari ini tidur, bangun, tidur lagi di samping ayahnya

Intinya saya seharian ini hanya mempunyai satu kegiatan, menemani si bungsu tiduran.

Pukul 20:30 malam
Kali ini saya bisa sedikit santai. Si bungsu sudah tidur pulas. Dan si sulung ingin di temani ayahnya juga untuk tidur. Dan tidak berapa lama pun si sulung tertidur pulas. Dia terlihat sangat lelah, karena seharian puas bermain bersama temannya di sawah mencari ikan kecil.

Tinggal saya dan istri yang belum tidur. Istri juga minta di temani dan diperhatikan seperti saya yang sangat memperhatikan anak-anak. Saya minta waktu sebentar untuk menulis diary di Steemit dulu. Akhirnya istri mengalah juga dan menunggu saya selesai menulis diary ini.

Sampai di sini dulu cerita keseharian saya di hari Senin, 16 Nopember 2020. Mohon maaf saya tidak bisa meneruskan ceritanya, karena istri sudah menunggu ingin di perhatikan oleh suaminya.

Terima kasih kepada

@anroja, @inwi ,@ernaerningsih, @radjasalman, @muzack1, @el-nailul, @nazarul, @steem-indonesia, dan teman-teman semua di Komunitas Asia Tenggara @steem.sea atas masukan, penyemangat dan motivasi kepada kami semua untuk terus memberikan kontribusi yang positif di platform kebanggaan kita, Steemit.

Salam hormat dari kami...

@alhasan