Steemit Engagement Challenge / SEC-S19 / W5 | " Why is gender equality necessary? "

Seingat saya, tema tentang gender ini telah beberapa kali diangkat dalam kontes di steemit yang mungkin dengan sedikit variasi dalam penyajian dan poin penekanan yang berbeda, namun secara umum membicarakan tentang isu gender yang telah banyak dikampanyekan oleh berbagai pihak.

Saya pun telah ikut menyampaikan perspektif saya tentang tema ini, yang mungkin sedikit berbeda dengan pandangan orang pada umumnya.

Saya mencermati tentang kampanye kesetaraan gender ini sejak lama, seperti halnya kampanye demokrasi yang dilakukan negara super power Amerika.

Tidak ada fenomena di dunia ini yang terjadi dalam ruang hampa, dan berdiri sendiri. Semuanya memiliki latar belakang serta keterkaitan antar beberapa faktor yang memicunya.

Mengacu pada kampanye demokrasi, kita malah mempertanyakan apakah memang sistem demokrasi cocok untuk semua negara? sedangkan pada faktanya negara yang mengklaim diri sebagai pelopor demokrasi, malah banyak terjadi kerancuan dalam makna demokrasi yang sesungguhnya.

Begitu juga dengan kampanye tentang kesetaraan gender, dimana hal ini maknai secara berbeda oleh berbagai pihak. Dan belum lagi jika kita berbicara tentang motif dari para pihak tersebut.

Tetapi okelah. Kita abaikan semua itu, dan saya punya standing poin tersendiri terhadap isu ini yang menjadi pegangan bagi kami.

Apa yang dimaksud dengan kesetaraan gender dan apa manfaatnya?

Saya memaknai kesetaraan gender ini dari perspektif kami sebagai muslim, dimana dalam Alquran maupun hadist nabi telah dijelaskan tentang kedudukan laki-laki dan perempuan yang memiliki hak dan kewajiban masing-masing.

^{Saya bersama istri dan dua anak perempuan saya}

Hak yang dimaksud adalah terkait dengan pemenuhan hak-hak asasi sebagai seorang manusia, termasuk untuk berpartisipasi dalam berbagai aspek kehidupan seperti hak untuk mendapatkan pendidikan, layanan kesehatan, mendapatkan pekerjaan yang layak dan lain sebagainya.

Jadi, baik laki-laki maupun perempuan mempunyai kedudukan dan hak yang sama yang saling bersinergi sesuai kodratnya masing-masing.

Bila kesetaraan dalam makna diatas bisa dilakukan maka akan memberikan dampak yang bagus bagi berhasilnya sebuah tujuan, baik tujuan dalam hal privasi (keluarga) maupun tujuan bernegara, karena ada partisipasi dari kedua gender yang saling bersinergi dan berkolaborasi.

Apakah kesetaraan gender penting bagi semua orang, bukan hanya perempuan?

Kesetaraan gender dalam makna diatas sangat penting bagi semuanya. Bukan hanya bagi kaum perempuan, tetapi juga untuk semuanya termasuk laki-laki.

Karena ketika kita berbicara tentang kesetaraan gender, kita tidak hanya berbicara tentang eksistensi kaum perempuan dalam berbagai bidang, tetapi kita berbicara tentang pencapaian tujuan yang ingin dicapai.

Peran perempuan sangat signifikan terhadap berhasilnya pendidikan anak. Begitu juga dengan bidang-bidang lain yang membutuhkan "women touch" agar bisa berjalan lebih optimal.

Apa pendapat Anda tentang kesetaraan gender, khususnya mengenai keadaan di negara Anda?

Seperti yang saya sebutkan diawal postingan, bahwa pemahaman saya tentang kesetaraan gender ini tidak terlepas dari bingkai agama dan realitas yang ada di negara kami, bahkan sejak dulu sebelum Indonesia merdeka.

Telah tercatat dalam sejarah perjuangan kemerdekaan, bahwa banyak lahir para pahlawan yang merupakan seorang perempuan yang menjadi pemimpin pasukan yang gagah berani melawan penjajahan.

Sebut saja Cut Nyak Dien, Cut Nyak Meutia, Laksamana Malahayati, dan para pahlawan wanita lainnya yang telah memberikan kontribusinya dalam usaha mencapai kemerdekaan Indonesia yang akan diperingati pada tanggal 17 Agustus ini.

Saya sendiri dibesarkan di Bumi Cut Meutia, sebutan untuk daerah tempat tinggal saya yang merupakan tempat kelahiran pahlawan Cut Nyak Meutia.

Partisipasi dalam berbagai bidang kehidupan di negara kami juga berjalan dengan baik dimana semuanya mendapatkan peluang yang sama.

Hal ini bisa dilihat dari persentase lapangan kerja yang digeluti oleh perempuan dan laki-laki, dimana bidang-bidang tertentu malah didominasi oleh perempuan.

Contoh kecil adalah, jika kita mendata jumlah guru di sekolah atau jumlah perawat dan petugas kesehatan di rumah sakit dan puskesmas, juga didominasi oleh perempuan.

^{Saya bersama teman sekantor}

Begitu juga dengan profesi lainnya yang mencerminkan kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan dan mendapatkan pekerjaan bagi pria dan wanita.

Jadi, tidak ada masalah dengan isu gender di negara kami, selain ada pihak-pihak yang menjadikan isu gender ini sebagai sebuah "komoditas" untuk kepentingan tertentu, sama seperti kampanye demokrasi, yang dilakukan dengan berbagai motif lain, seperti motif ekonomi, politik, persaingan global dan lain-lain.

Dalam Islam sendiri, perempuan mempunyai kedudukan yang tinggi yang tercermin dari hadist nabi bahwa : "Surga itu berada dibawah telapak kaki ibu."

Artinya: "Dari Mu'awiyah bin Jahimah As-Sulami, ia datang menemui Rasulullah SAW. la berkata, 'Wahai Rasulullah, saya ingin ikut berperang dan saya sekarang memohon nasihat kepadamu? 'Rasulullah SAW lalu bersabda, 'Kamu masih punya ibu? 'Mu'awiyah menjawab, 'Ya, masih. Rasulullah SAW bersabda, 'Berbaktilah kepada ibumu (lebih dahulu) karena sungguh ada surga di bawah kedua kakinya!"

Bagaimana cara mendidik anak kita untuk memahami permasalahan ini?

Saya memiliki 3 orang anak, dimana dua diantaranya adalah perempuan. Mereka saya perlakukan sama dalam hal mendapatkan pendidikan dan kebutuhan lainnya.

^{Istri dan anak-anak saya}

Begitu juga dengan pelaksanaan tanggung jawab sebagai anggota keluarga yang disesuaikan dengan kodratnya.

Saya mendidik mereka dengan cara memberikan peluang yang sama untuk mendapatkan pendidikan formal sesuai keinginan mereka serta memilih pekerjaan yang ingin digeluti.

Anak bungsu saya yang merupakan perempuan, saat ini sedang menempuh pendidikan di jurusan bimbingan konseling pada IAIN Lhokseumawe dan semester ini akan mengikuti praktek, serta Kuliah Kerja Nyata dan bersiap untuk penyusunan tugas akhir (skripsi) di semester depan.

Begitu juga anak kedua saya (laki-laki) yang sedang duduk di kelas XII SMAN 1 Lhoksukon, dan insya Allah tahun depan akan menempuh pendidikan sarjana sesuai minatnya.

Dengan perlakuan yang sama tersebut, mereka secara otomatis akan belajar tentang makna kesetaraan gender dalam bingkai agama dan realitas yang ada.

Itulah gaes, partisipasi saya kali ini pada kontes Minggu kelima SEC Season 19, dengan tema : Why is gender equality necessary. Stay Healthy and Fun, Ciao....!

ABOUT ME

^{We invite you to support @pennsif.witness for growth across the whole platform through robust communication at all levels and targeted high-yield developments with the resources available. Click Here}