Sumber

Jangan bertingkah seolah-olah saya tidak tahu apa-apa

Kalimat ini saya ingat sampai sekarang. Pada suatu sore di tahun 2009, Raihanun Nisa Dinur, teman sekelas saya di taman kanak-kanak Yayasan Wanita Kereta Api (YWKA) dan SDN 3 Sigli, mengirim sebuah pesan pertama setelah tujuh tahun tidak berjumpa. Awal perjumpaan kami adalah melalui media sosial twitter. Setelah acara buka puasa bersama alumni SDN 3 Sigli, seseorang mengunggah foto tersebut di Twitter dan menandai kami semua.

Layaknya teman lama ketika bertemu kembali, kami menceritakan kisah-kisah yang telah dilalui setelah tamat dari Sekolah Dasar. Saya menceritakan pengalaman di pesantren. Apa saja yang saya pelajari. Saya selalu bersemangat ketika menceritakan sesuatu yang saya ketahui. Karena sangat bersemangat, saya seolah-olah mengguruinya dan akhirnya dia mengeluarkan kalimat

Don't act like I don't know anything

Kita seringkali terlihat menggurui orang lain. Bertingkah seolah-olah mereka tidak tahu apa-apa. Pada akhirnya kita akan malu sendiri karena rupanya dia telah banyak tahu tentang perihal yang kita ceritakan menggebu-gebu kepadanya. Sikap ini perlu kita hindari di dalam pertemanan. Bukan maksud tidak ingin berbagi ilmu dan informasi, tetapi merupakan etika kita untuk menahan diri agar tidak bersifat sombong apalagi sok tahu jika ternyata yang kita ketahui ternyata telah duluan diketahui.

Almarhum bapak pernah berpesan kepada saya,

Menyoe teuman na ureung jak teumanyong bak kah, bek langsong ka bri pendapat, tapike dilee beubutoi-butoi, leuhnyan baro ka jaweub. Tapi ka jaweub pih beu na ka kheun "meunurot yang lon tupeu ..."

Jika nanti ada orang yang bertanya kepadamu terhadap suatu hal, jangan langsung kamu beri pendapat, fikirkan dengan matang, kemudian jawablah jika mampu. Tetapi ketika menjawabnya, dahului dengan kata-kata "menurut yang saya ketahui ...."

Petuah ini terus saya ingat agar bisa terus rendah diri di hadapan orang lain. Namun, kita tidak selalu terbebas dari kesalahan. Biasanya orang yang lebih ilmunya, akan sangat bijaksana dalam menghadapi sikap kita yang sombong (dalam artian sangat bersemangat) dalam menceritakan sesuatu.

Beri saja contohnya Steemit. Baru-baru ini, pengguna baru di Steemit semakin banyak. Dengan sistem Steemit yang agak susah dipahami, para user baru ini kemudian mencari tahu dengan cara bertanya kepada pengguna yang sudah lebih awal menjadi Steemian. Ada yang sikapnya merendahkan diri ada pula yang pantang tanya pada orang lain. Hal sebaliknya juga biasa terjadi. Steemian yang lebih awal dengan coolnya mengacuhkan user-user baru, ada juga yang dengan semangat mengajari pengguna-pengguna baru.

Saya sok tahu tentang Steemit

Saya punya pengalaman yang paling konyol di Steemit ini. Bisa jadi ini merupakan pengalaman berharga yang bisa saya jadikan modal untuk terus menjadi seseorang yang tidak menerima kata-kata "don't act like I don't know anything". Ketika baru-baru membuat akun di Steemit, saya senang mencari tahu sistemnya di mesin pencari juga bertanya kepada teman-teman. Suatu hari saya dengan semangatnya menceritakan informasi yang terbilang baru saya ketahui tentang uniknya Steemit kepada seorang teman. Rupanya, dia sudah lama tahu tentang hal unik tersebut. Stelah mendengar semua penjelasan saya, dia malah memberikan lebih banyak lagi informasi daripada yang saya ketahui. Alangkah memerahnya muka saya saat itu.

Bagaimana seharusnya sikap kita?

Oleh karena itu, menjadi seseorang yang tetap rendah diri dengan segala ilmu dan informasi yang kita ketahui adalah sikap yang seyogyanya kita lakukan. Berbagilah ilmu dan informasi tersebut dengan segala kerendahan hati. Begitu pula dalam hal bertanya, hormatilah seseorang yang ingin kita tanyakan ilmu dan informasi kepadanya. Semoga apa yang kita peroleh nanti bukan hanya ilmu, tetapi teman yang baik.