Dan ternyata "Kopi" membuat laki-laki Di-Aceh lebih bahagia dari perempuan

in #news7 years ago (edited)

Dan ternyata “kopi” membuat laki-laki di-Aceh lebih bahagia dari perempuan.

0E106BDA-5A92-43BB-932D-3D9FD9297D6F.JPG

Sempat saya senyum terpingkal dalam hati membaca pemberitaan di media masa dua hari yang terakhir, di balik pemberitaan penerimaan CPNS yang menjadi trending topik beberapa hari, gugatan undang-undang pemilu yang di cabut sehingga membuat undang-undang pemerintah aceh merasa dikerdilkan dan juga pemberitaa nasib honorer yang siap tidak dibayar gajinya. Kreatifitas atau memang hal kebetulan salah satu wartawan serambi indonesia mampu menepis pemberitaan yang begitu hangat akhir ini dengan mengangkat berita tentang “Di Aceh. Laki-laki lebih bahagia dari perempuan, ada-ada saja. Dan menjadi alasan kenapa saya harus menulis hari ini.

0E000F25-E35C-49FB-B028-9DD1BD05B799.JPG

6F3442D0-31B4-4460-904A-0DBF027CA786.JPG

Memang ada benarnya dan bukan lelucon semata, pemberitaan yang dimuat tertanggal 14 september 2017 tepatnya pukul 23:10 di serambi online, di tulis langsung wartawan serambi Mawaddatul husna dengan judul “Di Aceh: Laki-laki lebih bahagia dari pada Perempuan”, sebagai laki-laki saya wajib membacanya sampai tuntas. Dalam tulisan yang tidak begitu panjang, sang penulis menjabarkan sedikit tentang penjelasan kepala badan pusat statistik (BPS) Aceh yang menyampaikan indeks kebahagiaan penduduk laki-laki di Aceh lebih besar dari pada kebahagian penduduk perempuan dengan nilai indeks 72,23 untuk laki-laki, dan 71,76 untuk penduduk perempuan Aceh, berdasarkan tiga dimensi pengukur indeks kebahagiaan, yaitu, kepuasan hidup, perasaan, dan makna hidup, sebut Wahyudin MM selaku kepala BPS Aceh.

8CA1F733-2944-475D-B54C-7542061F0331.JPG

8E9C11DA-4EE0-4B2D-8CE0-1F70E4EE7C70.JPG

Namun dari ketiga dimensi pengukur indeks kebahagiaan, sebut kepala BPS Aceh, pada indeks dimensi makna hidup, yang mencakup pengEmbangan diri, kemandirian, tujuan hidup, penguasaan lingkungan, penerimaan diri dan juga hubungan positif dengan orang lain, menjadikan lagi penduduk laki-laki Aceh mendapatkan nilai lebih tinggi dengan angka 75,24, dari pada penduduk perempuan dengan nilai 73,20, dan indeks indikator ini di ukur dengan skala 0-100, semakin mendekati angka 100 maka semakin bahagia pula. Akan tetapi dalam pemberitaan tersebut tidak memberikan contoh pengembagan diri sampai sampai hubungan positif dengan orang lain secara nyata.

EC8EDA59-B919-425D-BC84-919E82595F6D.JPG

FullSizeRender (3).jpg

Saya ingin mengaitkan pemberitaan tersebut dengan kebahagiaan yang saya dapat atas kebiasaan saya sehari-hari, dan juga saya sebagai penduduk laki-laki Aceh. Berdsarkan intipan saya tentang kebahagiaan di mesin pencari, saya bisa menyimpulkan bahwa kebahagiaan itu merupakan suatu keadaan yang ada pada aspek positif atau sederhananya perasaan yang positif, di barengi untuk mencapai kebahagiaaan autentik, setiap orang harus mampu mengolah juga mengidentifikasi dan melatih dengan mengunakan kekuatan juga keutamaan yang dimiliki dalam kehidupan sehari hari. Di Aceh memang ada situasi yang berdeda dengan daerah lain, kopi dan kedainya yang membuat kebahagiaan datang dengan sendirinya, khusus buat kaum laki-laki.

FullSizeRender (4).jpg

FullSizeRender (5).jpg

Kenapa kopi dan kedainya?, saya tidak ingin sembarang menulis, kopi dan kedainya begitu sangat punya pengaruh kalau saya tidak salah menyebutnya di Provinsi Aceh, tidak hanya baru baru ini, bahkan sejak pertama kali kopi mulai tumbuh di Aceh pengaruhnya sudah ditimbulkan. Sejak awal mengenal kopi, minuman yang bebas merdeka namun menantang ini, mampu membuat saya terlagi-lagi padanya, tapi tidak hanya saya, manyoritas kaum adam yang mendiami Aceh menjadikan kopi sebagai minuman pembuka harinya. Pernah juga saya berkunjung waktu itu yang masih di daerah Aceh, kebiasaan penduduk khususnya laki-laki aceh padat di kedai kopi yang hanya berukuran satu pintu, padahal daerah ini, agak sedikit jauh dari daerah Aceh lainnya yang menghasilkan kopi.

FullSizeRender (6).jpg

FullSizeRender (7).jpg

IMG-0784.JPG

Tanah gayo yang merupakan lumbung kopi di Aceh juga punya cerita tersendiri bagi saya, saat di sana berbagai kedai kopi sudah ada , yang mulai ngopi dengan konsep minum kopi di kebun kopi sampai ngopi dengan anak perempuan pemilik kebun kopi (yang ini candaan), rasa nya begitu menyatu sampai kerelung. Tidak hanya laki-laki, perempuan disana juga begitu meminati meminun kopi, dan menjadikan kedai kopi pilihannya sebagai tempat tongkrongan, terkhusus bagi perempuan, ada batas waktunya.

FullSizeRender (8).jpg

FullSizeRender (9).jpg

IMG-0644.JPG

Lain lagi ketika saya berada di ibukota provinsi Aceh, kopi dan kedainya begitu banyak, variasi jenis kopi yang disajikan, dan kedai-kedainya yang unik, dengn berbagai macam fasilitas, sampai denga wifi gratis, mampu menarik orang untuk berlama-lama betah berada di kedai kopi. Hal ini tidak dipereuntukan bagi kaum lelaki saja, bagi kaum perempuan juga bebas untuk duduk ataupun berkumpul bersama teman, akan tetapi bebas bukan semata-mata bebas bagi kaum perempuan, ada batasan jam malam untuk tidak bisa berlama-lama di kedai kopi di seluruh aceh, batasan ini selain dengan adanya peraturan syariat, dan juga memang sudah menjadi kebiasaan perempuan aceh untuk lebih menghargai batasan waktu. Kalau saya boleh memungkinkan, ini salah satu yang membuat kebahagian perempuan aceh angka kebahagiaanya di bawah angka kebahagian kaum laki-laki yang ada di aceh. Semoga saja tidak.

IMG-0302.JPG

IMG-0492.JPG

IMG-0513.JPG

Bagi saya pribadi ada benarnya, saya lebih mengaitkan kebahagiaan lelaki yang disebutkan kepala BPS Aceh yang menjadi tolak ukur indeks kebahagian pada dimensi makna hidup dengan memulai hari dengan minum kopi yang menjadi kebiasaan saya dan saya menemukan bahagia disitu, juga meliputi pengembangan diri yang bisa kita lakukan di kedai kopi dengan membangun kominukasi baru dengan sesama teman yang berada di kedai kopi sampai mampu menciptakan hubungan positif dengan orang lain. Bagi perempuan juga bisa. Tulisan ini bukan menyarankan untuk menghabiskan waktu di kedai kopi tanpa melakukan aktifitas lain ataupun bekerja, tapi bukannya memulai pekerja sambil meminum kopi yang rasanya bebas merdeka di kedai kopi favorit akan buat kita menemukan kebahagiaan. Ada kak mariska makan pepaya, ya...ya...ya...

image

Follow Me @agusdiansyah


image

Kopi dan Air Mata

image

Keep calm and steem on

image

Salam Komunitas Steemit Indonesia

image
image

Ayo Menulis

Sort:  

Memang benar, di aceh kopi sangt di gemari oleh masyarakat.
Duduk atau nongkrong di warung kopi juga adalah satu hal yang sudah manjadi kebiasaan orang aceh, berkumpul bersama teman, para sahabat, dengan secangkir kopi, sungguh sangat nikmat.

Postingan yang bagus kawan.
Salam dari abu

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by agsdiansyah. arbi from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews/crimsonclad, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows and creating a social network. Please find us in the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.16
JST 0.030
BTC 62852.17
ETH 2463.87
USDT 1.00
SBD 2.64