SANG GELAR SARJANA
Saat Pagi Datang, Dan Aku Membuka Jendela Kamar Tidurku, Matahari Menyapa Aku.Saya balas sapaan: “Selamat Pagi juga,” Kata saya dalam Hati Kecil. Lalu kumonyongkan mulut dan hidung melalui celah teratai menghirup udara pagi yang sejuk. Dan mengucapkan Syukur Kepada tuhan yang Maha Esa yang masih mengkaruniakan siang untuk manusia.
Disebuah Tembok yang menggetar Jiwa ketika saya menjalani perkulihan di Jurusan Guru Biologi dan mendapatkan Gelar sarjana yang di Kukuhkan (Wisuda) Oleh Rektor Universitas Syiah Kuala maupun Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan juga di Saksikan oleh ibunda tercinta maupun para tamu yang hadir di Ruangan ini.
Dengan bangga saya telah menyelesaikan Gelar Sarjana sudah lama saya dan keluarga idamkan bagi anaknya. Ini adalah cita-cita kecil yang kini benar- benar jadi nyata. Berapa petak sawah dan berapa emas milik orang tua modal kuliah saya pada tahun 2003 lalu untuk bisa duduk dibangku kuliah. Abang dan kakak saya tidak melanjutkan kuliah keperguruan tinggi karna tumpuhan meraka adalah buat saya seorang, saya yakin suatu saat nanti bisa merubah nasib mereka. Pengorbanan Keluarga saya tidak sia-sia, sekarang saya telah buktikan kecermelangnya kehidupan keluarga maupun saya terutama, walaupun tidak sehebat dari orang-orang lain. Akan tetapi itu suatu kebanggaan bagi orang tua untuk melihat anaknya menjadi sarjana.
Ada kebahagian/ keharuan mendalam ketika ibunda dan keluarga saya mendengarkan berita bawasanya anaknya tela menyelesaikan studi perkulihan( Sidang Sarjana) di sebuah perguruan tinggi negeri di Banda Aceh. Jikalau saat itu ayah kamu masih ada, tentu ia sangat bahagia mendengarkan berita ini. “itu bisikan ibunda saya lewat komunikasi telpon tetangga. Itu air mata saya tumpah dan bersujut syukur. Selanjutnya malam tiba saya langsung berangkat pulang ke kampung halaman dari Banda Aceh ke Aceh utara di sebuah desa terperncil Aceh utara.
Di saat tiba di kampung halama/ kerumah orang tua, tiba-tiba ibunda menunggu didalam rumah dengan menyiapkan sajian makanan lezat. oh katrok kawoe nyak lon lagoe( sudah pulang anak saya)"sapaan ibunda"langsung memeluk ibunda saya tercinta, saat itulah saya merasakan kebahagian ketika satu percikan air mata ibunda di bahu kanan saya bagian dari pada “Doa”.
“ Sahabat- Sahabat Komunitas steemian semua. Dalam platform ini, ada hal yang sangat penting harus di sampaikan, terutama Rekan seprofesi saya/para sarjana maupun yang lagi berjuang dan yang belum melanjutkan perkuliahan, saya sekarang sudah sarjana, asal sahabat- sahabat tahu juga, saya menempuh dan menjalani ini tidak semudah yang dibayangkan oleh orang lain, saya capai gelar Sarjana ini di mulai dari Nol.
Di samping atas bantuan orang tua dan keluarga saya. Akan tetapi lebih banyak atas usaha sendiri(menjadi buruh bangunan dan membantu orang lain) untuk mendapatkan modal kuliah di saat libur kuliah tiba., siang,malam, hari, minggu, bulan dan tahun berganti waktu saya jalani. Itu semua yang dijalani di saat perkuliahan. Saya yakin ada juga yang mengalami seperti ini. Asal jangan putus asal dalam berjuang.
Ini cerita singkat saya, mana cerita anda
by @adoelesteem
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by abdullah agani from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews/crimsonclad, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows and creating a social network. Please find us in the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.