Street Culinary – Ice Cream Made in Pak Lek

in STEEM FOR BETTERLIFElast year (edited)

Ini tentang es krim (ice cream) rumahan yang diproduksi seorang warga, dijual di jalanan serta sekolah-sekolah di seputaran Banda Aceh, Provinsi Aceh, Indonesia. Rasanya lumayan, dengan harga murah meriah.

Es krim Pak Lek.jpeg Menikmati es krim bikinan Pak Lek

Saya memanggil nama penjualnya Pak Lek atau Lelek (bahasa Jawa yang berarti Paman). Saya tak tahu nama aslinya, juga tak pernah bertanya. Umurnya sekitar 50-an tahun, saya mengenalnya lebih 20 tahun karena sering melihat di jalan-jalan dan sekolah menjual es krim.

Sejak 5 tahun terakhir, saya semakin sering melihatnya karena nongkrong menjual es krim di depan sekolah Arkan, anak saya, kawasan Gampong Prada, Banda Aceh. Setiap waktu jemput pada siang atau sore hari, Pak Lek terlihat di sana dikerumuni anak-anak. Kadangkala saya membelinya bersama Arkan, sembari berbicara dengannya.

IMG_2507.jpg
Pak Lek, penjual es krim dengan lapak jualannya menggunakan becak motor

Pada 22 Agustus 2023 lalu, saya sengaja mengambil foto-foto es krim bikinan Pak Lek untuk tujuan mengikuti kontes ini. Tentunya sambil menikmati rasanya.

"Hari ini rasanya apa Pak Lek," tanya saya.
"Buah naga campur susu,” katanya.
“Pesan tiga Lek,” sambung saya.

IMG_2506.jpg Pak Lek meracik es krim saat kami memesannya

Es krim pak lek (2).jpeg Tampilan es krim Pak Lek dengan warna putih ungu rasa buah naga

Pak Lek lalu meracik es krim dalam gelas plastik. Setelah selesai, dua gelas dipegang Arkan setelah dibungkus kantong plastik, satu saya ambil dan langsung mencicipinya sambil berjalan menuju parkiran mobil.

Rasanya lumayan, kendati menurut Arkan belum mampu mengalahkan es krim idolanya; made in Mixue dan Mc Donald. Komentarnya lucu dan sungguh tak adil membandingkan es krim Pak Lek dengan es krim terkenal itu. Saya tertawa saja mendengarnya.

IMG_2511.jpg Menikmati es krim bikinan Pak Lek dengan rasa buah naga. Pak Lek tampak melihat ke arah saya. Foto: Arkan

Es krim Pak Lek sangat murah, satu gelas hanya Rp 5.000 atau sekitar 2 STEEM atau 4,2 TRX. Pak Lek kerap menjual rasa berbeda, kadang rasa buah naga, kadang durian, kadang coklat dan kadang Alpokat. Ini dilakukan agar pelanggan yang umumnya anak-anak tak bosan.

Dari beberapa kali berbicara dengan Pak Lek, saya mengetahui bahwa pekerjaan itu telah dilakoninya sekitar 30 tahun. Dia bersama istrinya selalu menyiapkan es krim di rumah, lalu Pak Lek menjual secara keliling mulai siang hari ke sekolah-sekolah maupun tempat keramaian lainnya.

Dulu sekali, saya kerap menemuinya dengan becak dayung. Sekarang, Pak Lek sudah menggunakan becak motor untuk berjualan.

Saya dan Arkan telah di dalam mobil untuk menjemput Aya (kakak Arkan) di sekolahnya sebelum pulang ke rumah. Sambil menyetir, saya menghabiskan es krim, sementara Arkan memakannya setengah dan sisanya disimpan untuk makan di rumah.

es krim1.jpeg

es krim2.jpeg


Setelah menjemput Aya, Arkan langsung memberikan es krim jatah kakaknya. Terlihat Aya menikmatinya dengan lahap.

Demikian kisah kami dengan es krim Pak Lek. Semoga berkenan. []

garis steem.jpeg

Salam literasi
@abuarkan

Coin Marketplace

STEEM 0.16
TRX 0.16
JST 0.031
BTC 58976.49
ETH 2502.14
USDT 1.00
SBD 2.48