Being an Orphan does not Discourage us

in #indonesia7 years ago

image

Pada Tanggal 28 September tepatnya pada tahun 2014 saya beserta 104 anak yatim dan 10 pembimbing asal aceh lainnya diberi kesempatan mendapatkan undangan dari kerajaan Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji sekaligus berjumpa bersama yang mulia raja Abdullah Bin Abdul Aziz. Sungguh diluar dugaan saya bisa mendapatkan kesempatan emas ini karena masih banyak anak yatim di indonesia khususnya di aceh yang belum mendapatkan kesempatan emas ini karena bertepatan dengan Haji Akbar karena wujuf di Arafah jatuh pada hari jumat yang hanya terjadi 8 sampai 10 tahun sekali.

Bisa melaksanakan ibadah haji layaknya seorang presiden memang tidak pernah terbayang dipikiran Saya. Bahkan saya tidak menyangka bisa berhaji diusia 18 tahun. Saya yang merupakan anak yatim konflik ini mendapat kabar gembira itu beberapa bulan sebelum pelaksanaan ibadah haji dimulai.
Kala itu, secara tiba-tiba saya mendapat kabar bahwa kerajaan Arab Saudi mengundang yatim Aceh untuk berangkat ke tanah suci. Beberapa hari setelah berita gembira itu sampai ke telinganya, Saya bersama puluhan yatim Kabupaten Pidie lainnya mengikuti seleksi. Nama saya kemudian keluar bersama puluhan anak lainnya yang lulus seleksi pertama.

Usai itu, Saya mengikuti manasik haji sambil mengikuti serangkaian tes lainnya. Syarat untuk lulus seleksi memang tidak terlalu berat. Saya beserta anak yatim lainnya diwajibkan bisa menghafal Al-Quran minimal satu juz dan 25 hadist Arbain. Dari Aceh Pidie , yang diberangkat ke Arab Saudi berjumlah 73 orang. Sisanya dari Kabupaten Aceh utara, dan Pidie Jaya.

Kami yang diundang untuk melaksanakan ibadah haji merupakan yatim berprestasi(maaf bukannya sombong) yang terpilih dari 2000 anak yatim yang selama ini mendapatkan bantuan beasiswa dari Raja Arab Saudi melalui Aliansi Organisasi Konferensi Islam (OKI) di Banda Aceh. Raja Abdullah merupakan salah satu raja terkaya di dunia yang mendapatkan harta kekayaannya dari cadangan minyak mentah di seluruh dunia.

Sejak 2006 silam, OKI telah menyalurkan bantuan dari para donatur kepada lebih dari 13000 anak yatim di beberapa kabupaten di Aceh. Saat ini sebanyak 5310 yatim aktif menerima bantuan beasiswa saban bulan langsung ke rekening mereka. Beasiswa yang diberikan hingga mereka berumur 18 tahun bertujuan untuk membantu pendidikan, kesehatan,pembinaan kapasitas maupun ketrampilan anak-anak yang tidak lagi punya ayah.

image

Disana kami diperlakukan layaknya presiden, Kala melaksanakan serangkaian rukun haji, kami tak pernah berdesak-desakan dengan jutaan umat muslim lainnya dari seluruh dunia. Ia melakukannya dengan pengawalan ketat dari polisi. Saat wukuf di padang Arafah, Kami melaksanakannya di dalam sebuah ruangan khusus ber AC yang disediakan untuk mereka. Kami tidak diizinkan keluar apalagi bermain di bawah sinar matahari.
Perlakuan yang sama juga kami dapatkan saat di Mina. Kami diberikan ruangan khusus lengkap dengan AC dan sejumlah fasilitas mewah lainnya. Kala melempar jumrah, rombongan Kami dibawa dengan bus yang parkir tak jauh dari lokasi sehingga tak perlu berjalan kaki layaknya umat muslim lain. Usai itu, mereka kembali ke dalam bus dan tidak pernah berdesak-desakan dengan jamaah haji lain.Bukan itu saja, saat melaksanakan tawaf, polisi dan protokoler kerajaan Arab setia mengawal kami.Perlakuan itu membuat Kami dengan mudah dapat melaksanakan semua rukun haji tanpa harus mengeluarkan keringat.

Saya beserta 104 anak yatim diberangkatkan ke tanah suci pada 28 September 2014 silam dan pulang Aceh paling awal dari jamaah haji lainnya. Kami tiba kembali di bumi Serambi Mekkah pada Selasa 14 Oktober kemarin setelah sebelumnya sempat singgah di Jakarta. Kami pulang dengan menumpangi pesawat Garuda dan dibagi dalam dua kelompok terbang.

image

Selain diundang khusus berhaji, Saya dan 104 yatim Aceh lainnya mendapat sejumlah bonus dari Raja Arab seperti iPad dan uang sebanyak 5000 riyal atau setara Rp 16,5 juta. Usai keluar dari pintu kedatangan bandara, kami menunggu bus jemputan di ruang tunggu. Kehadiran kami kembali menyedot perhatian warga. Tak sedikit yang bertanya tentang kisah mereka sehingga dapat melaksanakan ibadah haji.

Sebelumnya saya tidak pernah menyangka bisa berangkat ke tanah suci apalagi setelah orangtua saya meninggal saat konflik antara pasukan Gerakan Aceh Merdeka dan Pemerintah Indonesia pecah.
"Mungkin ini suatu hikmah setelah kami kehilangan orang tua kami dan kami ikhlas menjalani hidup ini meski tanpa orangtua,"

Itulah sedikit cerita tentang pengalaman dan moment yang tidak pernah terlupakan dalam hidup saya dan tidak pernah bisa saya balas kebaikan sang Raja arab saudi.
Raja Arab saudi yang bernama lengkap Abdullah bin Abdulaziz Al saud telah tutup usia pada tanggal 23 januari tahun 2015 silam diusianya yang ke -90 tahun, semoga beliau ditempatkan disisi Allah SWT,Amien ya rabbal 'alamin.

image

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.16
JST 0.029
BTC 76491.95
ETH 2940.27
USDT 1.00
SBD 2.64