Tradisi Tahunan Membakar Meriam Karbit

Hello again steemians. Semoga sahabat steemit sehat walafiat. Kali ini saya akan memposting salah satu tradisi yang hanya ada di beberapa daerah Pidie yakni meriam karbit. Tentu sahabat steemit sudah pernah mendengar tradisi ini atau mungkin ada yang sudah pernah melihat event ini secara langsung. Acara bakar meriam karbit dilaksanakan pada malam kedua hari raya. Momen ini juga dimanfaatkan sebagai ajang berkumpulnya orang-orang rantau. Masyarakat Pidie dikenal dengan perantau, mereka kabanyakan pergi merantau ke seluruh penjuru dunia. Nah, tradisi inilah salah satu momen yang membuat mereka saling terikat satu sama lain. Nilai kekompakan terbangun disitu. Biasanya, sebelum acara bakar meriam karbit ada petugas yang mengutip sumbangan di perantauan, bila tidak ada petugas, maka orang yang di rantau akan mengirim sejumlah sumbangan sebagai bukti turut serta atas perayaan tahunan ini.

Itu adalah proses awal sebelum perayaan meriam karbit. Pipa semen berukuran 50 cm itu ditanam menyerupai gundukan yang nantinya akan digunakan sebagai alat untuk membakar meriam karbit.

Lobangnya ngeri-ngeri sedap sahabat steemit. Dari lobang ini akan keluar serpihan api yang menakutkan.

Karbit siap dimasukkan ke dalam lobang itu, sahabat steemit.

Pasukan mulai beraksi. Satu persatu suara dentuman menggelegar di udara. Bila ada orang yang mengidap penyakit jantung bisa dipastikan drop. Kaca-kaca rumah yg tidak terpasang dengan baik akan ikut pecah. Suaranya begitu kuat.

Pada malam acara bakar meriam karbit, orang-orang ramai berdesakan menyaksikan lakon pasukan bakar meriam karbit yang sedang beraksi. Adakalanya pengunjung dipersilakan untuk mencobanya. Saya pernah ditawarin untuk mencoba membakar meriam karbit melalui sumbu yang sudah dipasang di pangkal semen bulat itu. Tapi, saya menolak karena takut akan api yang bisa saja menyulut tubuh ditambah lagi dengan suaranya yang seperti memecah gendang telinga.

Begitulah sekulimit kisah di malam hari raya, sahabat steemit. Semoga kalian menyukainya.

Salam terbaik @abduhawab