Betterlife, The Diary Game - 21 Januari 2022 : Sakit dan Harus Berobat | #club75 |
Salam hormatku untuk steemian semuanya. Apa kabar kawan-kawanku? Doaku semoga kalian sehat dan tentunya selalu berbahagia. Ku sapa kembali kalian lewat catatan harianku, sekalipun penulisanku mungkin bahasanya kurang bagus dan tak runut, kuharap kalian bisa memahami. Semoga...!!
https://w3w.co/menyepi.efisien.lengkeng
Di sini, suasana pagi masih gelap kawan, namun aku sudah bangun dan melaksanakan shalat subuh. Ibu yang membangunkan aku. Mata masih terkantuk, karena bergadang menemani istriku yang sebentar-bentar bangun dengan keluhan sakit perut. Keberikan ia obat pereda nyeri. Alhamdulillah, ia bisa tertidur nyenyak setelahnya. Istriku juga terbangun, aku mengajaknya shalat. Sekalipun ia harus shalat sambil duduk. Aku memeriksa keadaannya, ia merasa agak baikan. Sakit perutnya sudah tak terasa. Semoga sudah membaik.
Kucing Kami Baru Bangun Tidur
Selesai menyapa sang istri, aku melihat kucing-kucingku yang masih tertidur. Anak si gopi yang menggemaskan masih terlelap. Sementara emaknya sudah berkeliaran di dalam rumah, sambil berteriak "meong-meong", pasti minta makan. Aku memberinya pakan, dan ia pun berhenti mengomel lagi. Sekarang giliran anaknya, aku mengganggunya, tetapi ia tak mau bangun. Aku biarkan saja. Aku sendiri mau ke halaman untuk menikmati suasana pagi.
Ku goda ibuku, kutanya mau makan apa kita pagi ini? rupanya ibuku belum memasak. Ibu ingin memasak nasi goreng dan memintaku mengambil daun kunyit yang ada di halaman rumah. Usai menyerahkan dua lembar daun kunyit, aku kembali ke halaman, melihat tanaman dan bunga. Aku ingin memastikan tanaman kami sehat dan tercukupi air. Nampaknya mereka sehat dan tumbuh baik. Syukurlah, tak usah ku sirami mereka pagi ini.
Sekitar pukul 07 lewat, ibu memanggilku mengajak makan. Ku ajak istriku, ternyata ia telah tertidur diatas sajadahnya. Kubangunkan ia untuk makan. Kami hanya makan bertiga. Ayah belum pulang sejak keluar tadi subuh, katanya mau shalat subuh berjamaah dan sarapan di Indrapuri.
Usai makan, aku menawari istri untuk minum obat dan mengunyah sedikit herbal habbatussauda. Aku sendiri sibuk membuka platform steemit, membaca posting, berkomentar dan melakukan kurasi. Aku "terlarut" dalam steemit, hingga tak terasa jam telah bergerak melewati pukul 08.50 pagi.
Akupun mandi, lalu bersiap untuk bekerja. kunyalakan laptop, lalu memeriksa email dan mengupdate apa saja yang diperlukan untuk proses perpanjangan perizinan usaha perusahaan klienku, tak ada yang perlu kerjakan ulang, semua telah sesuai aturan. Artinya kerjaku sudah kelar.
Matahari telah menanjak naik, pembaca waktu telah menunjukkan pukul 10 lewat 21 menit. Si abang azka baru bangun. Nampaknya, ia juga tertidur nyenyak malam ini. Mungkin karena lelah bermain, dia main bersamaku sepanjang sore kemarin. Saatnya mengajaknya mandi dan makan. Ibuku sudah pergi ke laundry dan ayah akan berangkat ke kebun. Adikku sibuk dengan gawainya, ia sedang mengerjakan makalah untuk tugas mingguan kuliah daringnya.
Istriku telah tidur kembali, dan aku ditemani bang Azka memasak untuk makan siang. Satu jam lebih waktu berlalu, baru aku selesai memasak. Hanya memasak kuah, yang bumbunya telah disiapkan oleh ibuku sebelum berangkat ke laundry. Kini aku mengajak istri, adek dan si Abang Azka untuk makan. Usai itu, aku pergi ke Mesjid melaksanakan shalat Jum'at.
Suasana Di Mie Bakso Hendra-Hendri
Sekitarnya jam 14 lewat aku sudah pulang dari mesjid. Dirumah, Istriku telah berkemas. Begitu juga dengan Azka, ia telah siap dengan setelannya. Kami akan menuju ke Banda Aceh untuk menemui dokter yang akan menangani sakit istriku. Nampak disana mentari, ia telah condong agak sore, sinarnya juga telah sedikit meredup. Aku bersama istriku dan Azka telah tiba di rumah dokter kenalan ayah. Aku langsung mengucapkan salam dan memperkenalkan diri. Lalu sang dokter memeriksa istriku. Katanya perlu pemeriksaan lanjutan melalui USG. Aku membuat janji, hari senin lusa akan ke rumah sakit untuk memeriksa USG. Hasilnya nanti akan aku konsultasikan kembali dengan sang dokter.
Usai dari rumah sang dokter, istriku pingin makan mie bakso. Aku mengajaknya ke Hendra-Hendri, salah satu tempat favoriku untuk makan Mie Bakso saat masih remaja. Hendra-Hendri adalah coffee yang sudah terkenal. Rasanya memang khas. Aku memilih tempat ini, karena semua baksonya rasa daging sapi. Bakso rasa daging sapi cocok untuk anakku yang agak intoleran terhadap bakso rasa ayam.
https://w3w.co/jepitan.mangkok.durasi
https://w3w.co/jepitan.mangkok.durasi
Setelah makan disana, aku hidupkan kembali sepeda motor, lalu melaju ke Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh untuk shalat asar. Jarak dari Hendra-Hendri ke Mesjid tak sampai 200 meter. Tiba di Mesjid, Aku shalat duluan. istriku menemani Azka bermain di halaman Mesjid. Banyak anak-anak dan orang tua yang terlihat bersama anak mereka bermain di halaman mesjid kebanggaan orang Aceh ini. Azka bermain Hingga pukul 18 lewat. Melihat waktu yang sudah hampir malam, aku mengajak mereka pulang. Azka tak mau dan membuat drama dengan menangis. Dasar anak kecil, selalu begitu. Menangis kalau tak dituruti maunya..!!
Sekian dulu goresan pena kegiatan harianku hari ini, semoga teman-teman menikmatinya.
Best Regard,
@aafadjar